PR DEPOK – Pengamat internasional, Hasmi Bakhtiar kembali menanggapi isu konflik yang masih berlangsung antara Palestina dan Israel.
Pernyataan yang disampaikan Hasmi Bakhtiar itu merupakan sebuah apresiasi terhadap kebijakan yang diambil pemerintah Kuwait.
Hasmi Bakhtiar di akun Twitter pribadinya @hasmibakhtiar, membeberkan bahwa pemerintah Kuwait mengeluarkan kebijakan bagi warganya yang mendukung zionis Israel.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pemerintah Kuwait mengambil kebijakan hukuman 10 tahun penjara serta denda 5.000 dinar Kuwait.
“Pemerintah Kuwait mengeluarkan kebijakan hukuman 10 tahun penjara dan denda 5k dinar bagi rakyatnya yang mendukung Zionis Israel,” kata Hasmi Bakhtiar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 18 Mei 2021.
Sebagai informasi, dinar Kuwait kini masih menjadi mata uang dengan nilai paling tinggi di dunia. Pada bulan November 2020 lalu, untuk satu dinar Kuwait nilainya setara dengan 2,47 poundsterling.
Sebagaimana diberitakan, konstelasi politik antara Palestina dan Israel hingga kini masih terus memanas.
Sebelumnya, tentara Israel membunuh komandan senior pasukan militan Palestina, Hussam Abu Harbeed melalui serangan udara di jalur Gaza pada Senin, 17 Mei 2021.
Serangan roket di daerah Palestina yang padat penduduknya tersebut meninggalkan lubang di gedung perkantoran tujuh lantai.
Gedung perkantoran tersebut, menurut pihak Israel, digunakan oleh penguasa Islam di Gaza, Hamas.
Imbas tewasnya Hussam Abu Harbeed, hal itu memicu tanggapan keras dari sayap bersenjata Hamas.
Sebagai balasannya, Hamas mengancam akan menembakkan lebih banyak roket ke Tel Aviv, Israel.***