Baca Juga: 4 Pria di Bekasi Nekat Merampok hingga 5 Kali untuk Membeli Narkoba, Sampai Perkosa ABG
“Kementerian Kominfo sedang melakukan pendalaman atas dugaan kebocoran data tersebut,” kata Johnny G. Plate seperti dilansir PR Depok dari Antara.
Dalam penelusuran lebih lanjut akun twitter lainnya yaitu
Kini cuitan kedua akun baik dari @ndagels maupun dari @nuicemedia masing- masing sudah diretweet sebanyak 1831 dan 3200 kali.
Kebocoran data ini mendapatkan tanggapan sinis dari masyarakat teruatama warga net. Sebab ini bukan pertama kalinya data penduduk Indonesia diperjual belikan.
Pada 27 November 2020, 180 juta data penduduk Indonesia yang berasal dari data pendaftaran Pemilu tahun 2019 juga diperjual belikan di platform yang sama.
Baca Juga: DPO yang Kabur Usai Merampok dan Perkosa ABG di Bekasi, Berhasil Ditangkap Polisi
“Kan emang udah dijual dari dulu bukannya? Makanya ada SMS, Spam, dsb?” komentar akun @wibi****gil***.
“Ternyata beneran. Sebagian namanya dicek legit loh, ada akun FB, IG dan AskFM-nya, dan kocaknya ada data orang-orang era 1920an,” tulis akun @hafiz***
“Ngecek datanya ternyata beneran, orangnya bisa dicari di google. tapi banyak juga yang ngaco kayak gini,” komentar @alvi***.