Maka dari itu, pembangunan memerlukan akselerasi dan tingkat kualitas yang lebih baik, tak hanya terus menerus berada di zona nyaman.
Selain itu, penting soliditas antar pengurus dan kader Muhammadiyah.
"Itu adalah cara kita untuk bersaudara, serta selalu mengedepankan prasangka baik dan bermusyawarah," ujar Haedar Nashir.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengajak keluarga besar Muhammadiyah untuk memaknai Idul Fitri yang artinya adalah hari raya berbuka puasa.
"1 Syawal itu simbol untuk mengakhiri bulan puasa dan memulai bulan baru, agar kita menjadi insan yang semakin bertakwa. Kita pakai nilai-nilai takwa itu dan kita tingkatkan agar kita semakin bertakwa. Seluruh kebaikan dalam kehidupan kita sebagai puncak dari sifat sebagai seorang Muslim itu adalah perwujudan dari takwa," katanya.
Sementara itu, dalam konteks silaturahim, Haedar Nasir mengimbau agar mengedepankan persaudaraan dan kebersamaan yang diwujudkan melalui ta'awun, terutama di era pandemi Covid-19.
Baca Juga: Muhammadiyah Donasi Rp7 Miliar untuk Palestina, Sindiran Mustofa: Sampaikan ke Pak Hendro
"Ta'awun ini diwujudkan dengan empati dan saling berbagi. Kita harus bersumbangsih agar bisa meringankan beban, sembari terus meningkatkan kesabaran dan kesungguhan kita," ujar Haedar Nashir.
"Tunjukkan bahwa Muhammadiyah selalu berbuat di era pandemi dan ini harus disampaikan ke khalayak dengan tetap mengajak untuk tetap berdisiplin terkait protokol kesehatan," ujar Haedar Nashir menambahkan.***