PGI Akan Surati Jokowi Usai 75 Pegawai KPK Dicap Radikal, Ferdinand: Jangan Seret Gereja untuk Urusan Politik

- 29 Mei 2021, 16:20 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean

Maka dari itu, Ferdinand Hutahaean meminta agar Pdt Gomar Gultom mengurus permasalahan gereja saja, khususnya urusan perizinan dibanding turut berkomentar dalam urusan KPK.

"PGI tak berpolitik. Urus sj Gereja yg sulit ijinnya," ujar Ferdinand Hutahaean mengakhiri cuitannya.

Cuitan Ferdinand Hutahaean merespons sikap PGI yang akan surati Jokowi soal 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK dicap radikal.
Cuitan Ferdinand Hutahaean merespons sikap PGI yang akan surati Jokowi soal 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK dicap radikal. Tangkap layar Twitter.com/@FerdinandHaean3.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Kuku Anda Dapat Ungkap Kepribadian Sebenarnya

Seperti diketahui bersama, keputusan KPK tetap menonaktifkan 51 dari 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan, menuai protes dan kritikan dari banyak pihak.

Pasalnya, penonaktifan itu dinilai sebagai upaya pelemahan lembaga KPK, lantaran kebanyakan dari pegawai yang diberhentikan itu tengah menangani kasus korupsi besar di Indonesia.

Dari banyaknya pihak yang mengkritisi keputusan itu, PGI menjadi salah satu pihaknya yang melakukan hal tersebut.

Baca Juga: Berikan Pesan ke Rizky Billar dan Lesti Kejora, Soimah: Jangan Anggap Saya Ini Sok Orang Tua atau Sok Nasehati

Ketua Umum PGI, Pdt Gomar Gultom bahkan menyatakan akan menyurati Presiden Jokowi terkait pemberhentian 51 pegawai KPK itu.

Serupa dengan kebanyakan, pihak PGI juga menilai bahwa langkah yang diambil KPK merupakan upaya untuk melemahkan lembaga antikorupsi tersebut.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x