Soal Polemik Ganjar Pranowo-PDIP, Pengamat: Ingin Tunjukkan ke Publik bahwa Kekuatan Partai Masih Sangat Besar

- 29 Mei 2021, 17:57 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. /Dok. Humas Pemprov Jawa Tengah.

PR DEPOK – Pengamat Politik Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara, Najib Husain memberikan tanggapannya terkait polemik antara Ganjar Pranowo dan PDIP.

Najib berpendapat bahwa PDIP harus bersikap cerdas dalam memainkan strategi terhadap Ganjar Pranowo yang merupakan salah satu kadernya.

Ia menilai, meskipun hari ini ada kecenderungan bahwa PDIP sudah mulai menjauh dari Ganjar Pranowo, hal itu bukan tanpa alasan.

Baca Juga: Kritik Jokowi Soal KPK hingga Utang Negara, MS Kaban: Presiden Apaan Nih Omongan Gak Bisa Dipegang

Menurutnya, hal itu disebabkan karena PDIP melihat bahwa peluang Ganjar Pranowo untuk melaju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 cukup besar.

Selain itu, Najib beranggapan, antara PDIP dan Ganjar Pranowo  sama-sama memberi pengaruh besar satu sama lain.

“Sehingga posisi itulah yang kemudian ditunjukkan oleh PDIP kepada publik, bahwa figur Ganjar tidak lebih kuat dibanding figur PDIP, tetapi kekuatan partai masih sangat besar pengaruhnya terhadap Ganjar,” tuturnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Kata Roy Suryo Usai Pegawai KPK Berdedikasi Disingkirkan: Maka yang Bergembira Ria adalah Harun Masiku

Lebih lanjut, Najib berpendapat tingkat elektabilitas Ganjar Pranowo semakin signifikan untuk diperebutkan oleh partai-partai lain. Sehingga, PDIP mencoba menunjukkan bagaimana kekuatan PDIP terhadap Gubernur Jawa Tengah tersebut.

“Kalau kemudian PDIP tidak secara cerdas dalam dalam memainkan strateginya ini maka dia akan menjadi blunder buat PDIP, karena bisa jadi dengan perlakuan PDIP ini menyebabkan Ganjar akan membuka ruang kepada partai-partai lain yang bisa mendekat kepada Ganjar,” ucap dia.

Jadi, menurut Najib, pesan itu sebenarnya yang ingin diperlihatkan PDIP kepada publik agar Ganjar Pranowo tidak menjadi figur yang cukup kuat.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Kuku Anda Dapat Ungkap Kepribadian Sebenarnya

“Saya pikir itu sebuah strategi yang dijalankan oleh PDIP untuk menunjukkan bahwa Ganjar itu adalah kader PDIP dan sampai hari ini pun Ganjar itu harus mengikuti perintah partai,” kata Najib.

“Sehingga tidak terkesan bahwa ke depan Ganjar akan meninggalkan PDIP dan beralih ke partai yang lain,” ujarnya menambahkan.

Kalaupun persoalan apakah Ganjar Pranowo memang sengaja dikucilkan oleh PDIP, Najib mengatakan bahwa hal tersebut bukan menjadi pesan utama dari partai berlambang banteng tersebut.

Baca Juga: Sebut Abdee Slank Orang Baik, Jujur dan Sederhana, Ahmad Dhani: Hampir Tak Ada Seniman Dipercaya Jadi Birokrat

“Tetapi pesan utama dari PDIP ingin menunjukkan kepada publik bahwa apapun adanya Ganjar masih sangat terikat dan masih sangat patuh dengan PDIP,” tuturnya.

Meski begitu, ia menilai bahwa Ganjar Pranowo saat ini sudah punya peluang untuk ‘menjual’ diri kepada partai lain.

Sehingga, menurutnya, tanpa dukungan PDIP pun Ganjar Pranowo sudah bisa bergeming dengan partai-partai politik yang lain.

Baca Juga: Kata Roy Suryo Usai Pegawai KPK Berdedikasi Disingkirkan: Maka yang Bergembira Ria adalah Harun Masiku

Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa Ganjar Pranowo tidak perlu merasa khawatir dan merasa sangat takut ketika ditinggalkan oleh PDIP.

“Karena sudah memiliki kekuatan figur yang bisa dijual kepada partai-partai yang lain,” kata Najib menjelaskan.

“Malahan bisa saja menguntungkan buat Ganjar, dengan kehadirannya bahwa dia sudah mulai ditinggalkan PDIP sehingga pemilih-pemilih yang tidak senang dengan PDIP bisa saja kemudian beralih untuk mendukung Ganjar,” jelas dia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x