PR DEPOK – Ekonom senior Emil Salim turut mengomentari wacana pemerintah belanja pengadaan senjata Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Emil Salim lewat akun Twitter pribadinya @emilsalim2010, Emil Salim lantas menyinggung soal krisis ekonomi dan rakyat yang masih bergumul dengan pandemi Covid-19.
Lantas, apakah belanja senjata tersebut mendesak di tengah dua kondisi yang dialami sejumlah rakyat Indonesia saat ini.
"Ketika rakyat sedang bergumur dengan pandemi Covid-19 yang belum tertundukkan. Krisis ekonomi yang masih merajalela sehingga derita rakyat tertanggulangi," ucapnya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 2 Juni 2021.
"Urgenkah belanja senjata ABRI SEKARANG Rp. 1750 triliunan rupiah?" ucapnya menambahkan.
Masih dalam cuitan yang sama, Emil Salim kemudian mempertanyakan apa yang menjadi landasan dan kelayakan bagi rencana belanja tersebut di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
“Adakah studi kelayakannya dan rencana utuh di Bappenas,” kata Emil Salim mengakhiri cuitannya.
Sebelumnya, sejumlah pihak dibuat curiga dengan anggaran alutsista yang akan dikelola oleh salah satu pihak yakni PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).
Disebut-sebut PT TMI merupakan broker dalam proyek dengan bujet fantastais tersebut. Hal itu diketahui berdasarkan surat Menhan Prabowo Subianto yang menunjuk PT TMI sebagai pengelola proyek pengadaan.
Baca Juga: Duga Habib Rizieq Akan Bebas, Ali Syarief: Penjarakan HRS dengan Vonis Inkrah Ancaman Pelanggar Lain
Sebagai informasi, PT TMI ini dibentuk langsung Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Desember 2019 silam.
Pembentukan PT TMI disebutkan melalui Yayasan Kesejahteraan Pendidikan dan Perumahan (YKPP) dengan tugas mengurus pengadaan alutsista, transfer teknologi sistem pertahanan, dan proyek strategis lainnya.***