PR DEPOK – Seluruh prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI Angkatan Laut (AL) menggelar doa bersama pada, Jumat 04 Juni 2021.
Doa bersama tersebut dilakukan dalam rangka memperingati 40 hari gugurnya awak kapal KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Utara Bali.
Kegiatan ini dilaksanakan di tempat-tempat ibadah yang ada di Komando Utama (Kotama) masing-masing dan KRI.
Baca Juga: Geram Kasusnya dengan Lucky Alamsyah Dibuat Konten, Roy Suryo Lapor 2 YouTuber ke Polda Metro Jaya
Wakil Kepala Staf TNI AL Laksamana Madya Ahmad Heri bersama para pejabat lainnya yang beragama Islam menggelar doa di masjid Al-Arif, Mabes AL.
Sementara untuk prajurit TNI AL yang beragama Katolik dan Nasrani melaksanakan doa di Gereja Bukit Kasih.
Sedangkan prajurit yang beragama Hindu di Pura Adesaka Dharma.
Kolonel Laut (KL) Harun Arrasyid mengatakan bahwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 adalah duka bagi seluruh rakyat Indonesia.
Harun juga mengatakan bahwa prajurit yang telah gugur tersebut akan tetap hidup dalam sanubari.
Hal itu disampaikan KL Harun Arrasyid dalam siaran persnya, pada Jumat 04 Mei 2021.
“Mereka tetap hidup dalam sanubari kita,” kata Harun, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Harun kemudian berdoa untuk prajurit yang gugur agar diberi tempat terbaik, dan keluarga bisa diberi ketabahan.
“Semoga Allah memberikan tempat yang terbaik untuk mereka dan bagi keluarganya yang ditinggalkan tetap diberikan ketabahan,” lanjutnya.
Di waktu yang sama, Kepala Staf AL Laksamana Yudo Margono meletakan batu pertama untuk pembangunan monumen KRI Nanggala-402 di Surabaya.
Selain pelaksanaan doa bersama, juga diisi dengan penyerahan secara simbolis kepada keluarga ahli waris Kru KRI Nanggala-402 di Koarma II Surabaya.***