Sebut Utang Garuda Bagai Pasien ICU Gunakan Alat Pacu Jantung, Said Didu: Perlu Langkah Radikal dari Presiden

- 5 Juni 2021, 11:05 WIB
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu. /Twitter/@msaid_didu

PR DEPOK - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menanggapi terkait permasalahan finansial Garuda Indonesia.

Diketahui, kini utang Garuda Indonesia tercatat sebesar 4,9 miliar dolar AS atau setara Rp70 triliun. Utang tersebut terus meningkat sebesar Rp1 triliun setiap bulan, karena penundaan pembayaran ke pemasok.

Berdasarkan data yang dihimpun, perusahaan tersebut juga memiliki arus kas negatif dan utang minus Rp41 triliun.

Adapun utang tersebut disebabkan oleh pengeluaran operasional yang tak dapat tertutup oleh pendapatan perusahaan.

Baca Juga: Anies Baswedan Tonton Langsung Final Indonesian Basketball League (IBL) 2021

Permasalahan finansial Garuda Indonesia ini ditanggapi Said Didu melalui akun Twitter pribadinya @msaid_didu, pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Said Didu memberikan pengibaratan atas utang Garuda Indonesia yang telah mencapai Rp70 triliun dan ekuitas minus Rp41 triliun dengan kerugian Rp16 triliun tersebut.

Menurutnya, Garuda Indonesia saat ini bagaikan pasien yang berada di ICU yang menggunakan ventilator dan alat pacu jantung.

Baca Juga: Singgung Peran Pakar Psikologi Soal TWK, Adhie Massardi: Mereka Punya Otoritas Akedemis Ilmiah

Demi menyelamatkan perkara finansial itu, Said Didu menegaskan bahwa perlu adanya langkah radikal sesuai keputusan presiden.

"Saat ini Garuda memiliki utang Rp 70 trilyun, ekuitas minus Rp 41 trilyun dan rugi Rp. 16 trilyun - bagaikan pasien yg berada di ICU yg sdh gunakan ventilator dan alat pacu jantung. Utk selamatkan, perl langkah radikal sesuai kptsn Presiden," kata Said Didu, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Said Didu.
Cuitan Said Didu.

Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa kini Garuda Indonesia akan fokus pada bisnis penerbangan domestik, yang akan melayani perjalanan masyarakat antarpulau di dalam negeri.

Perubahan bisnis Garuda Indonesia ke domestik ini dilakukan sebagai upaya dari pemerintah untuk menyelamatkan Garuda Indonesia dari persoalan finansial yang sedang dialami akibat kerugian perseroan.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @msaid_didu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x