Beberkan Alasan Firli Bahuri Tidak Ikut Debat Terbuka, KPK Minta Dukungan Kondusif dari Publik

- 5 Juni 2021, 11:14 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri (kiri) bersama Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae (kedua kanan) bersiap mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Juni 2021.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri (kiri) bersama Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae (kedua kanan) bersiap mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 3 Juni 2021. /Antara Foto/Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

PR DEPOK - Terkait Firli Bahuri tidak hadir dalam debat terbuka terkait polemik tes wawasan kebangsaan (TWK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan alasannya.

Alasan ketidakhadiran Firli Bahuri pada debat tersebut, disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri.

Ia menyebutkan bahwa Ketua KPK Firli Bahuri tidak menghadiri debat, lantaran ingin mengakhiri polemik pengalihan status pegawai KPK.

“Kami telah merespon surat tersebut bahwa Ketua KPK (Firli Bahuri) tidak bisa memenuhi undangan tersebut karena ingin mengakhiri polemik di ruang publik terkait dengan alih status pegawai KPK menjadi ASN,” ucap Ali Fikri pada Jumat 4 Juni 2021, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Sebut Utang Garuda Bagai Pasien ICU Gunakan Alat Pacu Jantung, Said Didu: Perlu Langkah Radikal dari Presiden

Ali Fikri menyebutkan bahwa, surat undangan debat terbuka wawasan kebangsaan antara Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dengan Firli Bahuri telah diterima KPK pada Kamis 3 Juni 2021.

Akan tetapi, pihaknya menyangkan debat itu harus dilaksanakan di pelataran gedung Merah Putih KPK yang merupakan area publik.

“Kami berharap dukungan publik untuk menciptakan situasi yang kondusif demi kelancaran tugas-tugas pemberantasan korupsi oleh KPK,” ucap Ali.

Ketua KPK Firli Bahuri tidak memenuhi undangan debat terbuka yang membahas polemik tes wawasan kebangsaan yang digelar pada Jumat, 4 Juni 2021 siang.

Baca Juga: Dua Orang Terpidana Penyuap Eks Mensos dalam Kasus Bansos Covid-19 Dieksekusi ke Lembaga Permasyarakatan

Adapun debat terbuka selama 40 menit itu dilakukan dengan Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi KPK Giri Suprapdiono di ruang wartawan Gedung Merah Putih KPK.

Giri diketahui merupakan salah satu dari 75 Pegawai KPK yang tidak memenuhi syarat dalam TWK tersebut.

Sementara itu, Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana yang menjadi pembawa acara debat mengatakan, telah mengirim surat resmi ke KPK terkait undangan kepada Ketua KPK Firli Bahuri untuk bisa datang debat terbuka tersebut.

“Namun, tampaknya belum terlihat sosok Pak Firli di ruangan ini," kata Kurnia.

Baca Juga: Anies Baswedan Tonton Langsung Final Indonesian Basketball League (IBL) 2021

Kurnia pun selanjutnya memulai acara dengan membahas masalah TWK dengan Giri.

"Jadi, mungkin kami bisa ngobrol-ngobrol dulu dengan peserta debat kali ini dan nanti teman-teman kalau Pak Firli berani untuk mendatangi ruangan ini untuk debat TWK maka acara ini akan dimoderatori oleh Mbak Najwa Shihab yang sudah berada di platform zoom," ujar Kurnia.

Dalam acara tersebut, Giri menilai bahwa TWK justru menyingkirkan pegawai-pegawai yang mempunyai kesungguhan dalam memberantas korupsi.

"Yang kita saksikan dalam satu bulan ini ternyata polemik TWK ini justru menyingkirkan orang-orang yang memang mempunyai kesungguhan dalam memberantas korupsi," kata Giri.

Selain itu, Giri juga meminta kepada Presiden Joko Widodo bisa menyelamatkan nasib 75 Pegawai KPK tersebut. Acara itu pun berlangsung sekitar 40 menit, namun Firli juga tak kunjung hadir di ruang wartawan Gedung Merah Putih KPK.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x