PR DEPOK - Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, kembali mengomentari soal pemecatan 51 pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK.
Menurutnya, pemecatan 51 pegawai KPK ini adalah bagian dari pengamanan untuk Pemilu dan Pilpres 2024.
"Penyingkiran 51 pegawai @KPK_RI adalah bagian upaya pengamanan Pemilu 2024," ujar Emerson Yuntho, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @emerson_yuntho.
Tak hanya itu, ia pun menilai bahwa partai politik dan politisi saat ini tentu perlu mengumpulkan banyak dana untuk proses Pileg, Pilkad, dan Pilpres di 2024 mendatang.
Emerson Yuntho lantas menyimpulkan bahwa pemecatan 51 pegawai KPK ini merupakan salah satu upaya agar bisa mengumpulkan dana besar tanpa takut untuk dijerat kasus korupsi.
"Parpol n Politisi tentu perlu kumpulkan dana besar untuk proses Pileg, Pilkada n Pilpres - tanpa takut dijerat kasus korupsi!" tuturnya menambahkan.
Untuk diketahui, sebelumnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memutuskan untuk memecat 51 dari 75 pegawai yang tidak lulus TWK lantaran dinilai sudah tidak bisa lagi bergabung dengan lembaga antirasuah tersebut.
Sementara itu, 24 pegawai KPK lainnya masih dimungkinkan untuk mendapatkan pembinaan sebelum akhirnya dialihkan statusnya menjadi Aparatur Sipil Negara atau ASN.
Di sisi lain, pada Selasa, 1 Juni 2021, Ketua KPK, Firli Bahuri, telah resmi melantik 1.271 pegawai yang dinyatakan lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Baca Juga: Main Jetski Berdua di Bali, Billy Syahputra Minta Mahalini Peluk Dirinya
Kendati sempat beredar kabar yang menyebutkan bahwa ada 600 pegawai KPK yang mendesak agar pelantikan ditunda sebagai bentuk solidaritas kepada 75 rekannya yang tak lulus, tetapi pelantikan tersebut tetap digelar sesuai rencana awal.
Belum lama ini, Direktur Sosialisasi Antikorupsi KPK, Giri Suprapdiono, yang menjadi salah satu dari 75 pegawai yang tidak lulus menantang Firli Bahuri untuk debat terbuka mengenai Wawasan Kebangsaan.
Akan tetapi, Ketua KPK ini tak kunjung datang ke tempat debat diselenggarakan setelah Giri Suprapdiono dan Najwa Shihab yang kala itu menjadi moderator menunggu selama 45 menit.
Baca Juga: Ramalan Karier 6 Zodiak Minggu, 6 Juni 2021: Aries dan Gemini Fokuslah pada Pekerjaan
Lantaran Firli Bahuri tidak memenuhi undangan debat tersebut, maka debat pun diakhiri tanpa sempat Giri Suprapdiono bertemu dengan sang Ketua KPK itu.***