PR DEPOK - Mantan politisi PKPI, Teddy Gusnaidi, kembali melontarkan tanggapannya terkait sikap Duta Besar Arab Saudi di Indonesia yang menurutnya telah menyudutkan DPR RI.
Dalam keterangannya, Teddy Gusnaidi menyarankan agar pemerintah Indonesia meminta Pemerintah Arab Saudi untuk mengganti duta besarnya tersebut.
Ia menuturkan, Duta Besar Arab Saudi yang menjabat saat ini, telah melecehkan DPR demi menutupi ketidakmampuan pihaknya dalam mengurusi persoalan haji.
Baca Juga: Makan Bersama di Restoran, Hotman Paris Puji Syahrini Kini Semakin Cantik
"Indonesia sebaiknya meminta pemerintah arab saudi mengganti duta besarnya, karena melecehkan DPR RI demi menutupi ketidakbecusan arab saudi dalam mengurus urusan haji ini," ujar Teddy, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi.
Tak hanya itu, menurut pria yang sempat menjadi Dewan Pakar PKPI itu, pihak Arab Saudi hingga saat ini tidak berani untuk memutuskan soal kepastian ada atau tidaknya kuota haji untuk Indonesia.
Padahal, kata Teddy, batas waktu yang ditentukan, yakni tanggal 28 Mei 2021, telah terlewati.
"Arab saudi sampai detik ini tdk bernyali memutuskan soal kuota haji, padahal batas waktunya sudah lewat," tutur sang politisi.
Dalam cuitan berbeda, Teddy Gusnaidi juga menyinggung soal kuota haji jemaah Indonesia yang hingga saat ini belum juga diinformasikan.
Ia menduga, ketika nantinya kuota haji ini diinformasikan, Indonesia sudah tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan keberangkatan jemaah haji.
"Batas waktu menginformasikan soal kuota jemaah haji di tanggal 28 Mei 2021, tapi hingga detik ini belum juga diinformasikan, sehingga ketika nanti diinformasikan, Indonesia dibuat tidak mungkin bisa menyelesaikan semua proses untuk keberangkatan jemaah haji, sudah telat," katanya menjelaskan.
Terlebih, ujarnya lebih lanjut, Pemerintah Arab Saudi secara mendadak membuat aturan bahwa hanya negara dengan vaksin tertentu yang diperbolehkan masuk ke negara tersebut.
Sementara itu, vaksin yang digunakan di Indonesia tidak termasuk ke dalam vaksin yang diperbolehkan di Arab Saudi.
Baca Juga: Rute Bersepeda di JLNT Area Kampung Melayu-Tanah Abang, Simak Waktu dan Ketentuannya
Jadi, kata Teddy Gusnaidi, jika nantinya ada kuota haji untuk jemaah Indonesia, mereka tetap tidak bisa diberangkatkan lantaran divaksin dengan vaksin yang tak diizinkan di Arab Saudi.
Peraturan yang dibuat mendadak ini, ujarnya, merupakan salah satu cara Arab Saudi agar tidak disalahkan.
"Jadi karena kepengecutan arab saudi utk meniadakan kegiatan haji tahun 2021, mereka gunakan berbagai cara agar mereka tdk disalahkan. Dari tdk memberikan info kuota hingga melewati batas waktu sampai dgn membuat aturan mendadak soal vaksin. Intinya agar tdk ada kegiatan haji," tutur mantan kader PKPI itu.***