Gelar Pelatihan Kader Anti Narkoba, Menpora: Harus Ada Ukuran untuk Evaluasi, Harus Berdampak ke Masyarakat

- 11 Juni 2021, 13:05 WIB
Menpora RI Zainuddin Amali.
Menpora RI Zainuddin Amali. /Instgram @kemenpora/

PR DEPOK – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainuddin Amali memimpin pembukaan kegiatan mengenai pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), secara daring pada Rabu, 9 Juni 2021.

Menpora Amali mengungkapkan bahwa pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba 2021 memberikan efek kepada masyarakat.

“Yang paling penting adalah dengan adanya pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba ini maka penyalahgunaan narkoba itu semakin hari semakin kita bisa tekan. Artinya apa? pelatihan yang diikuti oleh banyak orang ini harus berdampak di lapangan,” ujar Menpora Amali dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Kemenpora.

Baca Juga: Klik eform.bri.co.id untuk Cek Penerima BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta Juni 2021 atau Ikuti Langkah Ini

“Jadi jangan sampai hanya mengikuti pelatihan saja kemudian tidak ada, action di lapangan yang menjadi ukuran tentang program ini bisa berdampak kepada masyarakat,” tutur Menpora Amali.

Menpora Amali juga mewanti agar setiap program yang yang akan diimplementasikan oleh setiap unit yang berada di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) harus pasti mengenai output, outcome, dan manfaatnya bagi buat masyarakat.

Maka dari itu, ia berharap para peserta setelah mendapatkan pelatihan dapat menghadirkan efek di tengah-tengah masyarakat.

Baca Juga: Akses prakerja.go.id bagi Penerima Kartu Prakerja Gelombang 17 untuk Cairkan Insentif

“Artinya harus ada ukuran-ukuran yang bisa kita jadikan sebagai bahan evaluasi. Jangan sampai tiap tahun atau mungkin lebih dari satu dua kali kita melakukan pelatihan"

"Tapi penyalahgunaan narkoba malah meningkat. Berarti program dan kegiatan ini tidak berdampak kepada masyarakat,” tuturnya.

Terlebih narasumber yang dimunculkan pada pelatihan ini merupakan mereka yang berasal dari kementerian dan lembaga yang bekerja sama dengan BNN sebagai sektor yang memimpin pemberantasan narkotika di Indonesia.

Baca Juga: BIN dan Diaz Hendropriyono Tegas Bantah Tuduhan HRS, Guntur: yang Dituduh Perlu Lakukan 'Tendangan Balik'

”Harus ada angka atau ukuran-ukuran pasti dari hasil pelatihan ini. Sebab jangan hanya pelatihan yang kita lakukan tetapi tidak berdampak apa-apa. Maka, jangan-jangan saya mohon maaf para peserta yang dilatih ini justru terjerumus di dalam penggunaan narkoba,” tutur Amali.

Ia pun mengatakan bahwa para peserta sebisa mungkin untuk meraih manfaat dari adanya pelatihan ini sebab kesempatan seperti ini tidak selalu ada setiap hari.

“Anda beruntung bisa terpilih sebagai peserta, tetapi disamping anda dipilih menjadi peserta pelatihan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba, tugas anda juga harus dilakukan dengan sebaik-baiknya,” ujar Amali.

Baca Juga: Segera Login fmotm.jakarta.go.id untuk Cairkan FMOTM DKI Jakarta Juni 2021, Simak Cara Pendaftaran Online

Agar dapat mengukur kesuksesan mengenai pelatihan ini, Menpora menginginkan Deputi terkait untuk memantau para anggota yang telah menyelesaikan pelatihan ini dan sejumlah pelatihan yang dilakukan sebelumnya.

“Nah tolong itu di-monitor, apakah para peserta yang sudah mengikuti pelatihan ini mereka aktif atau tidak di daerah masing. Sebab kalau pelatihan ini diam-diam saja bahkan mungkin penyalahgunaan narkoba, baik peredaran maupun penggunanya semakin meningkat, semakin tinggi berarti pelatihan ini tidak membawa dampak apa-apa kecuali hanya sekadar berkumpul-kumpul,” tutur Menpora Amali.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kementerian Pemuda dan Olahraga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x