Kemudian, dia berpendapat bahwa kejadian semacam itu menjadi indikasi banyaknya hal tabu yang malah dibuat buta, tepatnya ketika Firli Bahuri menjabat sebagai Ketua KPK.
"Ini indikasi, di era KPK, dimana Ketuanya Firli, ada banyak hal TABU dibuat BUTA," ujarnya Bambang Widjojanto mengakhiri cuitannya.
Diketahui sebelumnya, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dinilai bermasalah membuat nama Firli Bahuri mencuat di media massa.
Pasalnya beberapa pegawai KPK yang dinonaktifkan menduga Firli Bahuri terlibat banyak dalam proses tes wawasan kebangsaan tersebut.
Firli Bahuri dan Pimpinan KPK lainnya bahkan telah dilaporkan oleh perwakilan dari 75 pegawai KPK ke Ombudsman RI, terkait dugaan terjadinya banyak maladministrasi dalam proses TWK.
Laporan itu disampaikan pihak pegawai KPK kepada Ombudsman RI pada Rabu, 19 Mei 2021.
"Dari kajian kami ada banyak maladministrasi yang sudah dilakukan KPK, baik penerbitan SK-nya, prosesnya, dari sisi wawancara hampir ada 6 indikasi yang kami sampaikan bahwa Pimpinan KPK telah melakukan maladministrasi, termasuk penonaktifan pegawai karena hal itu tidak ada dasarnya," ucap Direktur Pembinaan Jaringan Kerja Antar-Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK, Sujanarko.***