PR DEPOK – Ditengah banyaknya komisaris baru yang diangkat oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara diberbagai perusahaan milik BUMN tersebut banyak pula menuai pro dan kontra terkait sosok yang diangkat.
Diketahui Kementerian Badan Usaha Milik Negara menggelar kursus kilat para komisaris perusahaan milik negara.
Menyikapi hal tersebut mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara 2005-2010 Said Didu ikut memberikan pandangan.
Baca Juga: 9 Tips Mengatasi Pikiran Bercabang atau Racing Thought yang Menyebabkan Sulit Tertidur di Malam Hari
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @msaid_didu pada 12 Juni 2021 Said Didu mengatakan bahwa pelatihan komisaris dan direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah pernyataan bahwa komisaris dan direksi yang diangkat tidak berbasis pada kompetensi.
“Pelatihan komisaris dan direksi adalah pernyataan bahwa komisaris dan direksi yang diangkat tidak berbasis pada kompetensi,” ujar Said Didu.
Said Didu mengatakan bahwa bukan aspek kompetensi yang dilihat oleh pemerintah saat ini terkait pengangkatan komisaris dan direksi, melainkan aspek kedekatan yang dilihat.
“Tapi kedekatan,” kata Said Didu.
Baca Juga: KAI Kembali Operasikan KA Sawunggalih dan KA Wijayakusuma
Oleh sebab itu Said Didu mengatakan bahwa para komisaris dan direksi yang diangkat harus diberikan pelatihan.
“Maka harus dilatih,” ujar Said Didu.
Menurut Said Didu program yang saat ini dilakukan di Kementrian Badan Usaha Milik Negara adalah program yang berorientasi pada komisaris baru yang diangkat.
Hal tersebut, menurutnya bertujuan untuk mengetahui secara rinci perusahaan bukan pelatihan.
“Program yang ada selama ini adalah orientasi kepada komisaris yang baru diangkat untuk mengetahui secara rinci perusahaan bukan pelatihan,” tutup Said Didu.***