Tempat Tidur di RS Nyaris Penuh, Pemkot Semarang Minta Pengelola Pindahkan Pasien Membaik ke Lokasi Karantina

- 16 Juni 2021, 06:40 WIB
Ilustrasi ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit.
Ilustrasi ruang isolasi pasien Covid-19 di rumah sakit. /Pixabay/KoalaParkLaundromat/243 images

PR DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah mengumumkan tingkat keterisian tempat tidur di sejumlah rumah sakit di wilayahnya sudah penuh.

"Kalau kabar kalau rumah sakit penuh itu iya, tetapi kalau ketersediaan tempat tidur di tempat-tempat karantina tidak," kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Total tingkat keterisian rumah sakit dan tempat karantina di Semarang mencapai 82 persen dari 1.771 tempat tidur akibat kenaikan kasus Covid-19 di Semarang selama dua pekan terakhir.

Baca Juga: Soal PPN Bahan Pokok, Said Didu Berikan Usul: Untuk Keadilan dan Peningkatan Pendapatan

"Kalau misalnya tempat karantina di rumah dinas wali kota penuh, besoknya pasti berkurang karena ada yang sembuh," ujarnya.

Pemkot Semarang meminta pengelola rumah sakit memindahkan pasien yang membaik ke tempat-tempat karantina untuk menambah ketersediaan tempat tidur.

Tiga tempat lainnya juga sudah disiapkannya guna menambah tempat-tempat karantina sebagai antisipasi lonjakan pasien Covid-19.

Tempat-tempat itu adalah gedung asrama mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Semarang.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari ini, Rabu 16 Juni 2021 Trans TV dan Trans7: Hadir Mata Najwa

Kemudian, gedung milik salah satu gereja di kawasan Marina dan bangunan rumah sakit yang belum diberikan izin operasional.

Hendrar meminta masyarakat meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan.

"Mau varian baru atau varian lama, sama berbahayanya. Penyebarannya cepat. Semua harus lebih disiplin, lebih waspada, lebih ketat dalam protokol kesehatan," tuturnya.

Sebelumnya, Pemkot Semarang berencana menyewa hotel sebagai tempat karantina pasien Covid-19 untuk menambah kapasitas tempat tidur sebagai ruang isolasi yang sudah dibicarakan dengan sejumlah pengelola hotel.

Baca Juga: Lirik Lagu Lovesick Maroon 5 dari Album Terbarunya

"Ini sebagai langkah cadangan jika ketersediaan tempat tidur sudah penuh," katanya.

Pemkot Semarang mengungkapkan sekitar 45 persen dari total pasien yang dirawat di berbagai rumah sakit dan tempat karantina berasal dari luar Kota Semarang.

Namun, pemkot ini berharap jumlah kasus Covid-19 di wilayahnya bisa turun dalam satu hingga dua pekan ke depan sehingga rencana tersebut tidak perlu dijalankannya.

Baca Juga: Kode Redeem GI 'Genshin Impact' Hari Ini, Rabu 16 Juni 2021, Segera Klaim, Siapa Cepat Dia Dapat

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Pemkab Demak yang memiliki wilayah berbatasan dengan Pemkab Kudus menyiapkan berbagai tindakan antisipasi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19.

"Ada tiga hal yang mesti disiapkan Pemkab Demak karena Kudus nempel sama Demak dan sudah merah, kita belajar dari Kudus," ucapnya.

Tiga hal yang dimaksud adalah tempat isolasi terpusat, penambahan tempat tidur, dan pelibatan seluruh komponen masyarakat dalam penanganan Covid-19.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah