PR DEPOK - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof.dr. Zubairi Djoerban Sp. PD menanggapi terkait meledaknya jumlah kasus positif Covid-19 di beberapa wilayah di Indonesia, akibat dampak dari libur Lebaran beberapa waktu lalu.
Zubairi memberikan saran kepada pemerintah Indonesia agar bisa lebih bijaksana, yakni dengan menerapkan lockdown selama dua minggu.
Ia menjelaskan bahwa lockdown ini perlu dilakukan yaitu sebagai salah satu upaya untuk bisa memperlambat penyebaran virus Covid-19 dan menahan situasi pandemi menjadi lebih ekstrem.
Prof Zubairi Djoerban menyampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi, pada Senin, 21 Juni 2021.
"Saran saya. Lebih bijaksana bagi Indonesia untuk terapkan lockdown selama dua minggu. Untuk apa? Memperlambat penyebaran, meratakan kurva, menyelamatkan fasilitas kesehatan, dan yang pamungkas: menahan situasi pandemi jadi ekstrem--yang akan membahayakan lebih banyak nyawa," ujar Zubairi Djoerban, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Adapun terkait lockdown, pemerintah hingga saat ini tidak mengambil kebijakan untuk menetapkan lockdown atau karantina wilayah.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Hery Trianto menjelaskan alasannya dalam keterangan di Jakarta, Minggu, 20 Juni 2021.
Ia menjelaskan bahwa kebijakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang selama ini berjalan yakni Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro sama dengan lockdown.
"Jadi jangan dibenturkan antara kebijakan lockdown dengan pembatasan kegiatan masyarakat. Substansinya sama, membatasi mobilitas masyarakat untuk menekan laju penularan," kata Hery Trianto.
Pemerintah memperpanjang PPKM mikro, 15-28 Juni 2021. PPKM mikro menggunakan acuan beleid Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2021.***