"Penelitian terbaru tersebut menunjukkan bahwa terjadi penyusutan pada beberapa area otak setelah seseorang terkena Covid-19. Tau kan kalau pasien Covid-19 bisa anosmia? Area yang menyusut di otak tersebut ternyata berhubungan dengan sistem penciuman," tuturnya menerangkan.
Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sebut Penularan Covid-19 Genting: Prokes Harga Mati
Tak hanya indera penciuman, lanjut Adam, sistem pengecapan juga terkena dampak dari penyusutan beberapa area otak itu.
Selain itu, Adam Prabata juga menerangkan bahwa penyusutan area otak ini juga berdampak pada memori dan emosi.
"Selain sistem penciuman, ternyata area yang menyusut tersebut juga berhubungan dengan sistem pengecapan. Udah tau juga kan kalo orang dengan anosmia gara-gara Covid-19 itu juga biasanya disertai dengan gangguan pengecapan?" katanya.
Baca Juga: Natalius Pigai Sebut Jokowi Miliki Banyak Masalah: Saya Sarankan Dukung Prabowo pada Pilpres 2024
"Nah selain gangguan pengecapan dan penciuman, area pada otak yang menyusut tersebut juga bertanggung jawab dalam memori dan emosi," ujar sang dokter.
Ia lantas mewanti-wanti agar publik tetap berhati-hati, lantaran perubahan struktur otak ini juga terjadi pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan.
"Yang perlu jadi perhatian adalah, ternyata temuan penyusutan area otak ini juga ditemukan pada pasien Covid-19 dengan keluhan ringan, yang tidak dirawat inap. Jadi meskipun kalian terkena Covid-19 ringan, perubahan struktur otak ini tetap bisa terjadi loh," papar Adam Prabata.