Waspada, Penelitian Ungkap Covid-19 Sebabkan Penyusutan Otak, dr Adam Prabata: Berdampak pada Memori dan Emosi

- 22 Juni 2021, 14:05 WIB
Ilustrasi otak.
Ilustrasi otak. /geralt/Pixabay

PR DEPOK - Belum lama ini, seorang dokter umum, dr. Adam Prabata, mengungkap bahwa ada penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa Covid-19 dapat berakibat pada perubahan struktur otak.

Dalam utas yang disampaikan di akun Twitter pribadinya @AdamPrabata, Adam Prabata memaparkan soal dampak Covid-19 terhadap perubahan struktur otak penderitanya.

Bahkan, Adam Prabata menyebutkan bahwa efek perubahan struktur otak ini dapat terjadi pada penderita Covid-19 bergejala ringan.

Baca Juga: Prediksi Euro 2020 Grup F Jerman vs Hungaria, Die Mannschaft Target Kemenangan Kedua dari The Magical Magyars

"UPDATE!!! Penelitian terbaru menunjukkan bahwa Covid-19 dapat menyebabkan perubahan struktur otak penderitanya. Efek pada otak ini bahkan dapat dialami oleh orang yang mengalami Covid-19 gejala ringan," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Ia lantas menjelaskan perihal efek perubahan struktur otak pada orang yang sedang dan pernah menderita Covid-19.

Menurutnya, penelitian terbaru soal Covid-19 menunjukkan bahwa penyakit tersebut menimbulkan penyusutan pada beberapa area otak setelah seseorang terpapar.

Baca Juga: Arsenal Bermiinat Datangkan Pemain Bintang Timnas Argentina

Dokter umum itupun menyinggung soal gejala anosmia atau kehilangan indera penciuman saat menderita Covid-19.

Ia menuturkan, area yang mengalami penyusutan di otak berhubungan dengan indera penciuman.

"Penelitian terbaru tersebut menunjukkan bahwa terjadi penyusutan pada beberapa area otak setelah seseorang terkena Covid-19. Tau kan kalau pasien Covid-19 bisa anosmia? Area yang menyusut di otak tersebut ternyata berhubungan dengan sistem penciuman," tuturnya menerangkan.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Sebut Penularan Covid-19 Genting: Prokes Harga Mati

Tak hanya indera penciuman, lanjut Adam, sistem pengecapan juga terkena dampak dari penyusutan beberapa area otak itu.

Selain itu, Adam Prabata juga menerangkan bahwa penyusutan area otak ini juga berdampak pada memori dan emosi.

"Selain sistem penciuman, ternyata area yang menyusut tersebut juga berhubungan dengan sistem pengecapan. Udah tau juga kan kalo orang dengan anosmia gara-gara Covid-19 itu juga biasanya disertai dengan gangguan pengecapan?" katanya.

Utas dr. Adam Prabata.
Utas dr. Adam Prabata. Tangkap layar Twitter @AdamPrabata

Baca Juga: Natalius Pigai Sebut Jokowi Miliki Banyak Masalah: Saya Sarankan Dukung Prabowo pada Pilpres 2024

"Nah selain gangguan pengecapan dan penciuman, area pada otak yang menyusut tersebut juga bertanggung jawab dalam memori dan emosi," ujar sang dokter.

Ia lantas mewanti-wanti agar publik tetap berhati-hati, lantaran perubahan struktur otak ini juga terjadi pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan.

"Yang perlu jadi perhatian adalah, ternyata temuan penyusutan area otak ini juga ditemukan pada pasien Covid-19 dengan keluhan ringan, yang tidak dirawat inap. Jadi meskipun kalian terkena Covid-19 ringan, perubahan struktur otak ini tetap bisa terjadi loh," papar Adam Prabata.

Baca Juga: Murah dan Mudah! Berikut Ini 5 Resep Masker Wajah dan Cara Pembuatannya

"Ingat kalau kalian tidak berhati-hati dan terkena Covid-19 meskipun ringan, potensi terjadinya perubahan struktur di otak kalian tetap ada loh. Stay safe semua!" katanya mengakhiri cuitan.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah