Minta Pemerintah ‘Kejam’ Tangani Covid-19, Mardani: Perlu Kebijakan Ekstrem, Lockdown Nasional atau Per Pulau

- 23 Juni 2021, 16:26 WIB
Anggota DPR dari PKS, Mardani Ali Sera.
Anggota DPR dari PKS, Mardani Ali Sera. /Twitter @mardanialisera

PR DEPOK – Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera turut menyoroti angka kasus Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Mardani Ali mengatakan angka penularan harian yang telah pecahkan rekor dan angka kasus kesuluruhan Covid-19 di Indonesia yakni 2 juta kasus tak bisa dianggap hanya sekadar angka.

Menurutnya, sudah tidak ada lagi penawaran pada persoalan ini, pemerintah harus mengambil langkah yang lebih tegas dalam mengendalikan Covid-19.

Baca Juga: Cara Mencairkan BPUM 2021 di BNI untuk Cairkan Bantuan UMKM Rp1,2 Juta

Pendapat tersebut disampaikan Mardani Ali melalui akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera pada Rabu, 23 Juni 2021.

Cuitan Mardani Ali Sera.
Cuitan Mardani Ali Sera. Twitter @MardaniAliSera

Bismillah, angka 2 jt kasus positif Covid-19 sdh Indonesia lalui, begitu jg dgn angka penularan harian yg sdh memecahkan rekor. Ini lbh dr sekadar angka / statistika. Tdk bs ditawar, penanganan Covid-19 mesti ketat&kejam. Kejam bermakna hrs berani mengambil keputusan tegas & tega,” ujarnya.

Mardani Ali mengatakan memang harus diakui bahwa pengendalian Covid-19 di Indonesia jauh dari harapan. Untuk itu dia meminta pemerintah evaluasi dan mengambil kebijakan ekstrem.

Baca Juga: Selama Sepekan, Pihak KRL Jabodetabek Akan Lakukan Tes Antigen kepada Penumpang Secara Acak

Cuitan Mardani Ali.
Cuitan Mardani Ali. Twitter @MardaniAliSera

Harus kita akui pengendalian penularan Covid-19 masih jauh dari harapan. Pemerintah perlu evaluasi, apa tetap bisa aktivitas ekonomi maupun kesehatan berjalan beriringan? Perlu kebijakan ekstrem, bisa lockdown secara nasional/mengunci wilayah per pulau secara berkala,” tuturnya.

Mardani Ali menilai kebijakan lockdown adalah cara yang paling efisien dalam menghentikan laju penularan Covid-19 selama dua pekan.

Cuitan Mardani Ali Sera.
Cuitan Mardani Ali Sera. Twitter @MardaniAliSera

Jauh lebih efisien dan ekonomis ke depannya jika kita bisa lockdown untuk menghentikan mobilitas selama dua pekan ke depan. Dan jangan sampai Wabah ini menjadi bancakan APBN atas ketidakmampuan pemerintah di bidang ekonomi,” katanya.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Rossa Kehilangan Rp1 Miliar Hanya dalam 2 Minggu karena Kejadian Ini

Sebagai informasi, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat tambahan kasus Covid-19 pada 22 Juni 2021 mencapai 13.668 orang.

Berdasarkan data, jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 hingga saat ini menjadi 2.018.113.

Sementara kasus sembuh Covid-19 bertambah sebanyak 8.375 orang sehingga total per 22 Juni 2021 menjadi 1.810.136. Kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 335 sehingga total menjadi 55.291 orang.

Baca Juga: Tiga Periode Sengaja Digaungkan tuk Dapat 'Kue'? Yan: Gak Salah Saya Bilang Kasih Aja Qodari Jabatan Komisaris

Satgas Penanganan Covid-19 juga mencatat tambahan terbanyak kasus positif Covid-19 terdapat di Jawa Barat (3.432), disusul dengan DKI Jakarta (3.221), Jawa Tengah (2.439), Jawa Timur (746), DI Yogyakarta (675), dan Banten (462).

Secara akumulatif, jumlah kasus positif Covid-19 paling banyak terdapat di DKI Jakarta (482.264), disusul Jawa Barat (350.719), Jawa Tengah (232.839), Jawa Timur (165.013), Kalimantan Timur (74.069), Riau (68.154), dan Sulawesi Selatan (63.160).

Data akumulatif juga menunjukkan jumlah kasus sembuh Covid-19 terbanyak di DKI Jakarta (441.821), disusul Jawa Barat (313.442), Jawa Tengah (195.127), Jawa Timur (147.448), Kalimantan Timur (70.691), Riau (63.478) dan Sulawesi Selatan (61.459).***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x