Sebut Jokowi Jangan Besar-besarkan Sopan Santun Atas Kritik BEM UI, Fahri H: Banyak Orang Sopan Tapi Gak Benar

- 1 Juli 2021, 15:40 WIB
Fahri Hamzah menyoroti tanggapan Presiden Jokowi perihal kritikan BEM UI, ia menyebut agar Jokowi tidak membesar-besarkan sopan santun.
Fahri Hamzah menyoroti tanggapan Presiden Jokowi perihal kritikan BEM UI, ia menyebut agar Jokowi tidak membesar-besarkan sopan santun. /Instagram.com/ @fahrihamzah

PR DEPOK - Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah menanggapi respon Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kritik keras yang diberikan oleh BEM UI (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia).

Presiden Jokowi dikritik oleh BEM UI dan diberi julukan "The King of Lip Service", karena dianggap selama ini hanya mengobral janji manis tanpa realita yang selaras.

Adapun Presiden Jokowi menanggapinya dalam sesi wawancara di Istana Merdeka, Jakarta, yang tayang di kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, pada Selasa, 29 Juni 2021.

"Ya, itu 'kan sudah sejak lama, ya. Dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter. Kemudian ada juga yang ngomong saya ini 'bebek lumpuh' dan baru-baru ini, saya ini bapak bipang, dan terakhir ada yang menyampaikan the king of lip service," ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Pedoman Pemberian Vaksin Covid-19 bagi Anak-anak dan Remaja yang Direkomendasikan IDAI

Selain itu, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya tata krama dan kesopansantunan, termasuk dalam mengekspresikan pendapat.

"Tapi ingat kita ini memiliki budaya tata krama, memiliki budaya kesopansantunan. Ya, saya kira biasa saja, mungkin mereka sedang belajar mengekspresiakan pendapat. Tapi yang saat ini penting kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," kata Presiden Jokowi.

Adapun pernyataan Presiden Jokowi tersebut dikomentari oleh Fahri Hamzah. Menurutnya jangan terlalu membesar-besarkan sopan santun.

Lanjut, Fahri Hamzah menuturkan bahwa dulu hal itu yang membuat kemerdekaan negara ini tertunda berabad-abad.

Baca Juga: Mbak You Meninggal Dunia, Mbah Mijan: Selamat Jalan

Pernyataan itu Fahri Hamzah sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah, pada Rabu, 30 Juni 2021.

"Jangan terlalu membesar-besarkan sopan santun…sebab itu yg dulu bikin kemerdekaan kita tertunda berabad-abad," ujar Fahri Hamzah, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah juga mengatakan jika dirinya disuruh memilih benar atau sopan, ia akan memilih benar meski dianggap tak sopan.

Cuitan Fahri Hamzah.
Cuitan Fahri Hamzah.

Ia menegaskan bahwa saat ini banyak orang yang sopan tetapi tidak benar, atau bahkan bersembunyi di balik sopan-santun, padahal sebenarnya salah.

Fahri Hamzah mengatakan bahwa tentunya akan ideal jika menjadi benar dan sopan, tetapi terkadang harus bisa memilih diantara keduanya.

"Kalau saya disuruh milih: menjadi BENAR atau SOPAN, saya pilih menjadi BENAR meski dianggap gak SOPAN. Di tempat kita banyak orang SOPAN tapi gak BENAR. Atau bersembunyi di balik SOPAN-SANTUN padahal SALAH. Tentu ideal adalah BENAR dan SOPAN tapi kadang kita harus milih!," kata Fahri Hamzah.

Diketahui, bahwa Presiden Jokowi juga telah mengatakan bahwa kritik yang ditujukan untuk dirinya itu merupakan bentuk ekspresi mahasiswa, dan di negara demokrasi tentu boleh-boleh saja dilakukan.

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi, kritik itu, ya, boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," kata Presiden Jokowi.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @Fahrihamzah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x