PR DEPOK - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution tampak menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait jumlah vaksinasi yang telah dilakukan di Indonesia.
Syahrial Nasution mengatakan pernyataan Jokowi melalui akun Twitter pribadinya tersebut mengingatkan pada julukan "King of Lip Service", yang diberikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Pasalnya, kata Syahrial Nasution, terdapat perbedaan data jumlah vaksinasi Covid-19 yang disampaikan Jokowi dengan data yang tercatat di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Mengamati statement presiden dg data laporan @KemenkesRI jd mengingatkan soal #KingOfLipService yg diposting @BEMUI_Official," kata Syahrial Nasution dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @syahrial_nst.
Hal tersebut lantas membuat Syahrial Nasution bertanya-tanya, apakah memang Jokowi tidak memahami data, atau justru admin penulis redaksi yang tak paham.
Bahkan, ia mempertanyakan kemungkinan adanya hal yang disengaja dari kekeliruan narasi di cuitan Jokowi tersebut.
"Murni ketidakpahaman soal data? Atau ketidakmampuan admin menulis redaksi? Atau ada yg sengaja?" ujarnya.
Padahal, dikatakan Syahrial Nasution, jumlah vaksin yang ada dengan jumlah data yang telah vaksinasi jelas berbeda.
"Jelas beda antara jmlh tersedia dg yg sdh divaksin," ucap Syahrial Nasution mengakhiri cuitannya.
Seperti diketahui sebelumnya, Jokowi melalui akun Twitter pribadinya menyampaikan data vaksinasi yang sudah tercapai oleh Indonesia hingga saat ini.
Jokowi menyatakan per 30 Juli 2021, vaksinasi yang telah dilakukan Indonesia sudah mencapai 42 juta dosis.
"Sampai kemarin, vaksinasi Covid-10 di Indonesia sudah mencapai 42 juta dosis," kata Jokowi melalui akun Twitter @jokowi pada Kamis, 1 Juli 2021.
Pernyataan tersebut lantas berbeda dengan data yang tercatat di Kemenkes, yang baru mencapai kurang lebih 13 juta dosis untuk vaksinasi kedua.
Dalam data yang tertera di situs Kemenkes, tampak sebanyak 29.279.142 dosis yang telah diberikan untuk vaksinasi pertama. Sedangkan untuk vaksinasi kedua, angka yang telah dicapai sebanyak 13.465.499 dosis.***