Tidak hanya itu, kaum milenial juga berharap elite politik tidak saling tuding dan saling menyalahkan.
Baca Juga: PPKM Darurat Segera Berakhir, DKI Jakarta Siap jika Dilakukan Perpanjangan
"Tidak usah saling menyalahkan, ayo kita bareng-bareng. Jangan malah menjadikan ini sebagai momentum untuk pencitraan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Public Policy Assembly (IPPA) Muara Torang, menuturkan kebijakan yang sudah diambil pemerintah pastilah kebijakan yang sudah digodok dengan matang melalui kajian para ahli.
"Dulu awal pada pandemi, rapid test ditanggung pemerintah namun kemudian berbayar. Kenapa tidak hal itu juga diberlakukan untuk vaksinasi Covid-19, namun tetap dalam pengawasan pemerintah," katanya.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Tanggal Berakhirnya Proyek Covid-19 dari Bank Dunia, Simak Faktanya
Sedangkan, Ketua Umum Indonesian Youth Circle (IYC) Mufti mengatakan hadirnya Vaksin Gotong Royong tidak berarti menggantikan atau menghapus program vaksinasi gratis.
Melainkan, Vaksin Gotong Royong ditujukan kepada perusahaan besar yang memiliki banyak karyawan.
"Langkah pemerintah sudah tepat. Rakyat kecil dapat vaksin gratis, perusahaan bayar, negara dapat pemasukan. Proses vaksinasi makin cepat, tapi tidak bikin kolaps keuangan negara," ujarnya.