Network
PR DEPOK - Tokoh Papua, Christ Wamea menanggapi terkait Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini atau Risma yang mengancam Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai tak becus kerja untuk dimutasi ke Papua.
Ancaman itu Risma berikan lantaran saat melakukan kunjungan ke Wyataguna Bandung, ia mendapati adanya dapur umum yang hanya dikerjakan oleh petugas dari Tagana dan petugas lainnya.
Sedangkan, ASN lainnya di lingkungan Kemensos dinilainya hanya bekerja di dalam kantor masing-masing.
Risma merasa geram terhadap ASN yang tak ikut membantu memasak di dapur umum yang telah dibuat oleh Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mendistribusikan makanan kepada masyarakat.
"Sekarang saya nggak mau lihat seperti ini, kalau saya lihat lagi, saya pindahkan ke Papua, saya nggak bisa mecat kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman," kata Risma.
Christ Wamea tampak tak terima dengan ancaman Risma ke ASN yang akan dikirim ke Papua tersebut.
Pasalnya ia menilai seakan Papua menjadi tempat pembuangan ASN yang tak mampu menjalankan tugas dengan baik.
Cuitan Christ Wamea. Twitter @PutraWadapi
"Jgn ibu Risma kira Papua sbg tempat pembuangan ASN yg tdk becus kerja," ujar Christ Wamea, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @PutraWadapi.
Christ Wamea menegaskan jika Risma marah-marah maka jangan keluarkan pernyataan yang seakan merendahkan Papua.
"Kalau ngamuk2 spt orang kesurupan di Jakarta jgn keluarkan statement yg merendahkan Papua," kata Christ Wamea.
Ia pun memberikan sindiran keras kepada Mensos Risma dengan mengatakan kalau pemimpin tidak becus kerja maka sudah pasti bawahannya juga tidak becus kerja.
Christ Wamea menyatakan bahwa Risma sebagai menteri dalam hal tersebut seperti tak punya etika.
"Pemimpin klu tdk becus kerja sdh pasti bawahan juga tdk becus kerja. Menteri kok tdk py etika," ucap Christ Wamea.
Terkait hal itu, sebelumnya Risma telah menargetkan bahwa dapur umum di Wyataguna itu dapat memproduksi 2.000 paket makanan untuk dibagikan ke masyarakat di wilayah Bandung Raya, termasuk warga yang menjalankan isolasi mandiri (isoman).***
