Minta Seluruh Kementerian Punya Rasa Kepekaan Sosial, Jokowi Larang Menteri Keluar Negeri Kecuali Menlu

- 16 Juli 2021, 21:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Tangkap layar YouTube.com/Sekretariat Kabinet./

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengumumkan larangan kepada para pejabat negara, terutama di Kementerian untuk tidak pergi ke luar negeri.

Mengingat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini tidak terkendali, dengan melonjaknya kasus positif hingga kasus kematian.

Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Kabinet (Setkab) Pramono Agung di Istana Negara, Jakarta pada Jumat, 16 Juli 2021.

Baca Juga: Nanang Gunaryanto, Salah Satu Jaksa yang Tuntut Habib Rizieq di Kasus RS Ummi Meninggal Dunia

Dalam keterangannya, Pramono menyatakan bahwa Jokowi sebelumnya meminta kepada seluruh jajarannya di Kabinet untuk memiliki rasa kepekaan sosial, di tengah situasi yang genting akibat pandemi Covid-19 ini.

Terlebih dengan kondisi tersebut, pemerintah sekarang ini juga tengah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali.

"Presiden telah menegaskan bahwa dalam PPKM Darurat ini tentunya sense of crisis seluruh kementerian/lembaga, para pemimpin itu harus ada," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari laman resmi Sekretaris Kabinet pada Jumat, 16 Juli 2021.

Baca Juga: Klaim Covid-19 Varian Delta Meluas di RI Imbas Masuknya WNA India, Alvin Lie: Hari Ini Kita Tanggung Akibatnya

Sebagai bukti dari pernyataan tersebut, Jokowi akhirnya melarang semua menteri maupun lembaga untuk bepergian ke luar negeri, apabila tak ada hal yang bersifat khusus.

Dari seluruh Menteri yang ada, Jokowi mengecualikan Menteri Luar Negeri lantaran kegiatan bepergian ke luar negeri merupakan bidang Menlu.

"Yang boleh bepergian keluar negeri hanya Menteri Luar Negeri karena memang sesuai dengan bidang tugasnya. Yang lainnya, kalau ada hal yang bersifat khusus harus mendapat izin secara langsung dari Bapak Presiden," ucapnya tegas.

Baca Juga: Sindir Luhut Tak Bisa Kendalikan Covid-19, Sahroni: yang Bisa Dikendalikan Hanya WNA Kayanya, Benar Kan Ya?

Kemudian dalam kesempatan tersebut, Pramono Agung juga menyampaikan mandat dari presiden, agar kementerian atau lembaga lebih proaktif membuat dan memfasilitasi pegawai mereka yang melakukan isolasi mandiri (isoman).

Dia memperkirakan bahwa setiap kementerian/lembaga atau pemerintah daerah bisa memfasilitasi 300-500 pasien.

"Untuk itu, dibuat secara baik, dipersiapkan dan kemudian nanti pemerintah juga bertanggung jawab untuk mempersiapkan seluruh obat-obatan kepada isoman yang akan bergabung itu," ujar Pramono Agung menambahkan.

Baca Juga: Sindir Jokowi dan Mahfud MD, Cipta Panca: Presidennya Sibuk 'Shooting', Menterinya Sibuk Nonton Sinetron

Seperti diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu beredar luas video menampilkan sejumlah menteri, yang tengah berkunjung ke Amerika Serikat.

Terlihat para menteri tersebut mengenakan setelan jas rapi tanpa masker berjalan dengan wajah yang sumringah.

Video itu lantas menuai protes dan kritikan dari berbagai pihak lantaran dianggap tidak peka dengan kondisi negara saat ini.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Mantap Pilih Berpisah dari Atta Halilintar jika sang Suami Melakukan Hal Ini

Mengingat di tengah kunjungan para menteri tersebut ke luar negeri, masyarakat tengah menjalani PPKM Darurat di Jawa-Bali akibat melonjaknya kasus Covid-19 yang luar biasa.***

 

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Sekretariat Kabinet


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x