PR DEPOK – Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief menilai sebutan Indonesia sedang dalam situasi darurat militer oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tak main-main.
Pasalnya, kata Ali Syarief, Menko Muhadjir Effendy adalah profesor sehingga jika ia mengatakan Indonesia darurat militer berarti sedang menjelaskan potret suasana di dalam pemerintahan.
“Muhadjir itu Professor. Jadi ketika ia mengatakan ‘Darurat Militer’, ini artinya penguasa itu tentara bukan civil. Artinya dia sedang menjelaskan potret suasana di dalam, closed up siapa yg duduk di kursi komando! Paham?” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @alisyarief pada Minggu, 18 Juli 2021.
Baca Juga: Makanan Populer yang Kandungan Vitamin C Lebih Besar dari Jeruk, Paprika Kuning Salah Satunya
Menurut Ali Syarief, salah satu pihak yang mendompleng ingin Indonesia kembali ke UUD 45 yang asli, adalah oknum yang ingin tentara berperan lagi di dunia politik.
“Salah satu yg mendompleng ingin kembali ke ‘UUD 45 yg asli itu’, adalah oknum yg ingin memerankan lagi Tentara kembali berpolitik. Era Gusdur yg menuntaskan Tentara kembali ke barak, sebagai amanah reformasi dan demokrasi,” tuturnya.
Ali Syarief juga menjelaskan bahwa medan kerja tentara adalah di perbatasan wilayah NKRI, sehingga tidak bisa ditugaskan melawan virus seperti Covid-19.