Dampak Hoaks Covid-19 dari dr Lois Owien, Polri Sebut Masih Banyak yang Mempercayai

- 19 Juli 2021, 18:12 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto. /Dok. ANTARA./

 

PR DEPOK – Usai beberapa waktu lalu menyebarkan informasi Covid-19 yang diungkapkan dr Lois Owien, Polri membeberkan beberapa hal.

Menurut Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto, banyak masyarakat yang masih mempercayai hoaks tentang Covid-19 yang disampaikan oleh dr. Lois Owien.

Padahal, dibandingkan dengan hoaks Covid-19 yang disampaikan dr Lois Owien, dalam kenyataan memang banyak yang sudah meninggal lantaran terpapar Covid-19.

Baca Juga: Canggung dengan Nadya Mustika Pasca Rujuk, Rizki DA: karena Kita Kemarin kan Sempat Nggak Enak

"Sudah banyak yang menjadi korban meninggal dunia karena Covid-19, kok masih percaya hoaks," kata Agus saat dikonfirmasi di Jakarta sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Ia menjelaskan bahwa, beredar informasi terdapat warga meninggal dunia karena mempercayai hoaks yang disampaikan dr Lois Owien terkait interaksi antarobat.

Hal ini diceritakan oleh Helmi Indra warga Depok lewat sosial media. Dalam unggahannya, Helmi menceritakan ayahnya mempercayai vaksin Covid-19 haram sehingga tidak mau divaksin.

Baca Juga: Hotman Paris Adakan Sayembara dan akan Berikan Uang Rp5 Juta Bagi Wanita Terbaik yang Memiliki Tato Wajahnya

Hingga tanggal 6 Juli, ayahnya terkonfirmasi positif Covid-19, tetapi menolak mengkonsumsi obat-obat yang direkomendasikan pemerintah untuk pengobatan Covid-19 karena percaya dengan penjelasan dr Lois Owien tentang interaksi antarobat penyebab kematian.

Mengenai hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan mengecek kebenaran informasi tersebut.

"Nanti dicek kebenarannya," ucap Argo.

Baca Juga: Kini Kaya dan Sukses, Sahabat Ungkap Rizky Billar Banyak Didekati Wanita: tapi Dia Tetap Fokus Sama Lesti

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa setiap orang berbeda daya tahan tubuh saat menghadapi virus corona.

Ada yang memiliki tubuh dengan daya tangkal Covid-19, tetapi ada yang tidak. Lebih-lebih adanya varian Delta yang memiliki daya tular yang cepat dan mudah, tubuh semakin rentan.

Dengan demikian, vaksinasi menjadi salah satu upaya mencegah penularan virus SARS-CoV-2 meluas.

Baca Juga: BST Kemensos Rp600 Ribu Sudah Cair untuk Warga DKI Jakarta

Orang yang sudah divaksin memiliki daya tangkal terhadap virus, dan jika terpapar proses penyembuhannya lebih cepat.

"Allah tidak akan mengubah nasib setiap kaum dengan apa yang kita kerjakan. Mau vaksin, ya kalau terpapar virus corona-nya tidak terlalu parah karena punya daya tangkal (proses illahiyah), yang enggak mau ya macam-macam risiko illahiyah-nya," ujar Agus.

Maka dari itu, ia mengajak masyarakat bersedia divaksin karena pemerintah sudah menyiapkan vaksin Covid-19 secara gratis.

Baca Juga: Tangis Ferry Irawan Pecah Dituding Pura-pura Sakit oleh Anggia Novita: Hanya Allah yang Tahu

"Pemerintah sudah siapkan fasilitas vaksin kepada masyarakat dengan gratis berkelanjutan, pilihannya kepada masyarakat sendiri. Yang punya komorbit tentu dengan pertimbangan dokter bisa diberikan atau tidak, harapannya yang lain berpartisipasi untuk mencapai imunitas komunal," tutur Agus.

Agus belum menyampaikan perkembangan terbaru dari perkara penyebaran hoaks yang dilakukan dr Lois Owien.

Hingga kini, dr Lois Owien sudah ditetapkan sebagai tersangka penyebar hoaks tentang penanganan Covid-19 di beberapa pernyataannya di media sosial.

Baca Juga: Ade Armando Singgung Kematian karena Covid-19 di RI dan Inggris, Said: Ya Allah Cukup Seorang yang Seperti Ini

Salah satunya menyebutkan pasien Covid-19 meninggal dunia karena interaksi antar bermacam-macam obat.

dr. Lois Owien tidak mempercayai Covid-19 sehingga tidak menggunakan masker dalam aktivitas sehari-hari.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah