Puluhan Ribu WNI Meninggal Akibat Covid-19, Menag: Nyawa Rakyat Bukan Sekadar Angka-angka Statistik

- 23 Juli 2021, 10:23 WIB
Menteri Agama (menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Menteri Agama (menag) Yaqut Cholil Qoumas. /Humas Kemenag

PR DEPOK – Puluhan ribu warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia akibat pandemi Covid-19. Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan bahwa jumlah itu bukan hanya sekadar angka statistik semata.

Hal itu disampaikan saat Menag Yaqut menyampaikan sambutannya pada acara Tahlil Nasional bertema ‘Doa untuk Syuhada’ yang diprakarsai Kemenag secara daring pada Kamis, 22 Juli 2021 kemarin.

Pad kesempatan itu dia juga meminta seluruh elemen bangsa harus kompak untuk menyelamatkan nyawa rakyat.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Telah Dilakukan Pada 548 Ribu Anak Usia 12-17 Tahun

“Semua elemen bangsa harus kompak, bersatu dan melakukan langkah yang saling dukung dan terpadu untuk menyelamatkan nyawa rakyat yang bukan hanya sekadar angka-angka statistik,” kata Menag Yaqut dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Kemenag RI, Jumat, 23 Juli 2021.

Menag melanjutkan bahwa pada angka statistik yang biasanya dilihat mungkin terdapat orang yang kita kenal, cintai, dan hormati.

“Dalam angka yang tiap hari kita baca, ada nyawa dan jiwa yang mungkin orang-orang yang kita kenal, cintai, dan hormati,” ujarnya.

Menag Yaqut juga menekankan bahwa dibutuhkan kebersamaan dalam berusaha mengatasi pandemi Covid-19. Sehingga, angka kematian dan positif Covid-19 yang setiap hari diinformasikan tidak lagi didengungkan.

Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 22 Juli 2021: 79.620 Positif, 65.311 Sembuh, 1.517 Meninggal Dunia

“Untuk itu, menjaga protokol kesehatan, vaksinasi yang terus diupayakan pemerintah merupakan bagian ikhtiar yang tidak bisa diabaikan,” tutur Menag.

Pada kesempatan itu juga Menag Yaqut mengajak seluruh umat beragam untuk tidak lagi mendebatkan mengenai rasa takut kepada Tuhan dan takut kepada penyakit.

Sebab, menurutnya, kedua hal ini tidak sepatutnya untuk dipertentangkan di masa sekarang ini.

“Sudut pandang keagamaan kita mengajarkan, takut kepada Allah dan takut kepada bahaya penyakit, tidak perlu dipertentangkan. Tentu dalam bingkai keimanan dan kebebasan manusia dalam berikhtiar,” kata Menag Yaqut.

Acara Tahlil Nasional ini juga diikuti ribuan peserta yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia menggunakan aplikasi Zoom.

Baca Juga: Tak Terima Ia dan Putrinya Dituding Terlibat Polemik Ivermectin Obat Covid-19, Moeldoko: Nodai Kehormatan Saya

Pada kesempatan ini turut hadri pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga negara, serta jajaran Kemenag di lingkup pusat dan daerah.

Tahlil dimulai dengan pembacaan tawashul oleh KH Syukron Makmun, kemudian tahlil dipimpin oleh KH Abdul Qodir Ahmad Sahal (Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan).

Selanjutnya pada pembacaan doa dibacakan oleh KH Anwar Manshur (PBNU), Ustadz H Agus Tri Sundani (PP Muhammadiyah), dan KH Abdullah Jaidi (MUI).

Menag juga meminta kepada semua pihak untuk menaati kebijakan PPKM level 3 dan level 4 yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Juga: China Tolak WHO yang Ingin Menyelidiki Asal Usul Covid-19 Tahap 2

Kebijakan ini hadir demi menyempurnakan usaha dalam menghadapi Covid-19 dan menjaga kemaslahatan di tengah masyarakat.

“Dukungan dari tokoh agama dan ormas keagamaan akan sangat berarti dalam rangka menjaga ketenangan umat,” tutur Menag.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Kemenag RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah