Mahfud Cium Ada Kelompok Manfaatkan Situasi Serang Pemerintah, Gus Umar: Sebut Sajalah Namanya Jangan Fitnah

- 25 Juli 2021, 16:20 WIB
Tokoh NU Gus Umar.
Tokoh NU Gus Umar. /@umarhasibuan75

PR DEPOK – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sudah mencium ada kelompok yang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk menyerang pemerintah.

Mahfud mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kelompok tertentu yang ingin memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk membuat warga resah.

“Pemerintah mengetahui sekelompok orang memiliki keinginan memanfaatkan situasi. Ada kelompok murni dan kelompok yang tidak murni. Mereka hanya ingin menentang saja, memanfaatkan situasi, apa pun itu pemerintah diserang. Oleh sebab itu, kita harus hati-hati,” ujar Mahfud seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Minggu, 25 Juli 2021.

Baca Juga: BTS akan Hadiri Sidang Umum PBB ke-75, Namjoon: Ini Adalah Tanggung Jawab yang Berat

Menanggapi hal tersebut, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau akrab disapa Gus Umar menyarankan agar Mahfud mengungkapkan identitas kelompok yang dimaksud agar tidak terjadi fitnah.

Sebut sajalah namanya fud jangan lempar fitnah sembunyi nama,” katanya melalui akun Twitter pribadinya @Umar_Chelsea75.

Menurut Gus Umar, jika benar ada kelompok yang memanfaatkan situasi terkini untuk menyerang pemerintah lebih baik segera ditangkap dan tidak perlu ada drama di masa sulit ini.

Kalau ada tangkap saja kan selama Jokowi presiden yg diduga makar langsung ditangkap. Gak usah kebanyakan drama. Rakyat sekarang sudah susah fud,” tuturnya.

Baca Juga: Cara Cek BLT Anak Sekolah Rp4,4 Juta, Cair Juli 2012 untuk Penyaluran Tahap 3

Sebagai informasi, Menkopolhukam Mahfud MD turut menyampaikan respons pemerintah terkait wacana aksi demo pada Sabtu, 24 Juli 2021 kemarin di Istana Negara.

Mahfud mengatakan bahwa pemerintah akan menindak tegas demonstrasi yang tidak sesuai protokol kesehatan karena melanggar hukum dan membahayakan keselamatan masyarakat.

Dalam kesempatan itu, Mahfud menjelaskan pemerintah tidak melarang kegiatan menyampaikan aspirasi selama itu dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan.

“Pada prinsipnya, pemerintah itu terbuka dan merespons segala aspirasi masyarakat. Namun, sebaiknya aspirasi pada masa pandemi disampaikan melalui jalur-jalur komunikasi yang sesuai dengan protokol kesehatan,“ kata Mahfud.

Ia mengatakan pemerintah mendengar seluruh aspirasi masyarakat dan tanggap terhadap berbagai usulan tersebut.

Baca Juga: Update 3 Faktor Penyebab Tingginya Angka Kematian Covid-19, Luhut Beberkan 5 Langkah Pencegahan Berikut

“Pemerintah mendengar semua aspirasi itu dan menjadikannya pertimbangan dalam berbagai keputusan. Tidak ada yang diabaikan,” ujarnya.

Contohnya, kata Mahfud, pemerintah bertindak cepat merespons usulan rakyat terkait vaksin berbayar dan tenaga kerja asing.

Tangkapan layar cuitan Gus Umar./Twitter/@Umar_Chelsea75
Tangkapan layar cuitan Gus Umar./Twitter/@Umar_Chelsea75

Oleh sebab itu dia meminta masyarakat tetap tenang dan saling bekerja sama menanggulangi dampak pandemi Covid-19.

“Kepada seluruh masyarakat diharapkan tetap tenang menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah masing-masing. Kami akan terus bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat, dan berbagai kelompok masyarakat untuk membangun kebersamaan tanpa kotak-kotak politik,” katanya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Antara Twitter @Umar_Chelsea_75


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x