Network
PR DEPOK – Bebeberapa waktu lalu, media sosial sempat dihebohkan dengan aksi dua oknum TNI AU yang melakukan tindak kekerasan terhadap seorang pemuda asal Merauke, Provinsi Papua.
Pemuda tersebut diketahui bernama Steven, berusia 17 tahun yang mengalami kondisi Difabel yakni tunawicara.
Kini, Steven dikabarkan bertekad untuk berubah menjadi anak yang baik dan berjanji tidak akan kembali meminum minuman keras (miras) lagi.
Hal itu diketahui setelah Steven berbincang dengan salah satu teman lamanya yang ternyata anggota Lanud J.A Dimara (Dma), Merauke, Peltu Deny Zulkarnaen.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Instagram @infokomando, pada Jumat, 30 Juli 2021. Kedekatan Steven dengan Peltu Deny dikabarkan telah terjalin sejak lima tahun lalu, lantaran Deny memiliki kemampuan bahasa isyarat.
Peltu Deny kerap aktif dalam perkumpulan Difabel Kabupaten Merauke, Provinsi Papua.
Pasca kejadian tindak kekerasan pada Senin, 26 Juli 2021 lalu, Peltu Deny dan Steven bertemu di salah satu warung lalapan ayam di jalan Raya Mandala Spadem, Merauke.
Baca Juga: Soal Fasilitas Isoman Anggota Dewan di Hotel, Fadli Zon Sarankan agar Gunakan Wisma DPR
Sambil menunggu pesanan makan, keduanya tampak akrab dan saling bercengkrama.
Pada kesempatan itu, Deny mengajak Steven untuk mau bersekolah lagi lantaran pada saat ini Steven sudah putus sekolah sejak beberapa tahun lalu.
Selain itu, Peltu Deny juga berjanji akan mencarikan pekerjaan untuk Steven.
Setelah mendengarkan nasehat dari Peltu Deni, Steven pun bertekad akan menjadi anak yang baik dan akan membantu orang tuanya,
Bahkan Steven berjanji untuk rajin beribadah ke Gereja, selain itu, dirinya juga berjanji tidak akan meminum Miras lagi dan mau untuk melanjutkan sekolah.
Pada akhir perbincangan, Steven menyampaikan perasaan senangnya sebab dapat berjumpa dengan Peltu Deny.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Huruf Pertama yang Dilihat Pertama Kali dapat Menggambarkan Kepribadian Anda
Steven juga berharap dapat bertemu kembali dengan Peltu Deny untuk melanjutkan perbincangannya.
Sebelumnya, Steven sempat mengalami kekerasan oleh dua oknum TNI AU lantaran diduga melakukan tindakan pemerasan terhadap pedagang warung.
Namun, dua oknum TNI AU itu diduga terlalu berlebihan ketika mengamankan Steven.
Kedua oknum tersebut dinilai diskriminasi dan tidak berperikemanusiaan oleh sebagian besar netizen.
Akhirnya, kedua oknum TNI AU itu kemudian diberhentikan oleh Panglima TNI.***
