"Apa? Tempe, tahu, bandeng, seafood-seafood itu juga protein. Dan kurangi gula, seperti biasa, semakin banyak gula, semakin bangkai virus nggak bisa menyingkir, karena bangkai virus ini nempelnya sama gula," kata sang dokter menjelaskan.
Sementara itu, jika gejala yang tertinggal adalah demam atau pegal linu, dr. Tirta menyarankan untuk memberi obat pengurang rasa nyeri.
"Kasih obat pengurang nyeri, natrium diklofenak, atau neurobion, viamin b complex, paracetamol pengurang demam. Kalau kamu batuk-batuk, bisa minum beberapa obat yang bisa mengurangi batuk, intinya kandungannya ada ambroxol, dextro, (tapi) dextro bisa menyebabkan kecanduan ya, tapi nggak masalah kalau ngeluarin dahak," ujarnya menjelaskan.
Selain itu, dr. Tirta juga menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi vitamin, tetapi bukan vitamin c.
"Kurangi vitamin c, perbanyak proteinnya. Vitamin c dari buah-buahan dan sayur-sayuran. Dan untuk jamu, jahe hangat, sekali sehari tanpa gula itu bisa membuat batukmu itu kerasa gatal tenggorokan berkurang. Jahe hangat tidak membunuh Covid, tapi bisa membuat tenggorokanmu nyaman," tuturnya.
Selain memperbaiki asupan nutrisi bagi tubuh, dr. Tirta juga menerangkan bahwa penyintas Covid-19 tidak bisa langsung beraktivitas berat.
Pasalnya, energi orang yang baru saja sembuh dari Covid-19 akan banyak terpakai oleh proses recovery sel-sel tubuh yang rusak.
Baca Juga: Pemecatan Pinangki Dinilai Terlambat, Hinca Panjaitan Minta Kejagung Lakukan Evaluasi