Network
PR DEPOK – Ferdinand Hutahaean menanggapi soal kabar Anies Baswedan yang memberikan instruksi terkait target penyelenggaraan Formula E pada Juni 2022.
Ferdinand Hutahaean menilai bahwa instruksi soal Formula E Juni 2022 hanya akal-akalan Anies Baswedan.
Menurut Ferdinand Hutahaean bahwa instruksi tersebut agar pihak yang bersangkutan bisa menghindari proses hukum terkait aliran dana Formula E.
Tanggapan tersebut diungkapkan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Senin, 9 Agustus 2021.
“Saya melihat instruksi ini hanya akal-akalan untuk menghindar dari proses hukum,” tulis Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Mantan kader Partai Demokrat ini menilai bahwa hal tersebut juga demi menghindari kesimpulan yang dianggap telah merugikan negara.
“Dan kesimpulan merugikan keuangan negara,” tambahnya.
Selanjutnya, Ferdinand Hutahaean juga menyebut seakan-akan Formula E merupakan program yang masih dilaksanakan.
Akan tetapi, menurut Ferdinand Hutahaean program tersebut sudah batal pelaksanaannya.
Jadi, Formula E yang diinisiasi Anies Baswedan sudah tidak bisa dilaksanakan apalagi hanya ditunda.
“Seolah program masih berjalan, padahal jelas ini sudah batal bukan lagi ditunda,” kata Ferdinand Hutahaean.
Meskipun seperti itu, Ferdinand Hutahaean menjelaskan dibalik instruksi Anies Baswedan soal Formula E.
“Tapi setidaknya instruksi gubernur ini memperjelas peran gubernur dalam skandal ini,” ujarnya menambahkan.
Seperti diketahui sebelumnya, jika Formula E Jakarta ini sudah diagendakan sejak 2020 kemudian ditunda hingga 2021.
Baca Juga: Formula E Batal, KAMMI Desak Pemprov DKI Jakarta Transparan dan Bertanggung Jawab Terkait Anggaran
Kemudian, baru-baru ini Anies Baswedan menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) terkait Formula E. Dalam Ingub tersebut, Anies menargetkan gelaran Formula E akan dilaksanakan pada Juni 2022.***
