“Ini yang saya maksud kematian itu bukan sekadar angka. Banyak anak-anak tak berdosa yang kini jadi yatim piatu. Mereka adalah korban tersembunyi dari pandemi Covid-19. Sebaiknya ada program kesejahteraan dan pengasuhan untuk mereka di tiap -tiap daerah,” katanya.
Sebagai informasi, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan mengupayakan 407 anak yatim piatu di wilayahnya itu yang saat ini menempuh pendidikan di sekolah swasta, agar bisa dipindahkan ke sekolah negeri
Meski demikian, lanjut dia, jika anak-anak tersebut tetap nyaman bersekolah di sekolah swasta, maka akan diupayakan untuk memperoleh beasiswa dari dinas pendidikan.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Bahwa Burger KFC Mengandung Babi, Simak Faktanya
Dia mengatakan dalam mengupayakan bantuan pendidikan bagi anak yang kehilangan orang tuanya tersebut, pemerintah kota juga menggandeng dunia usaha.
Hendi menyebut para pengusaha siap memberi bantuan untuk mendukung separuh dari anak-anak yang sedang bermasalah tersebut.
"Konsep gotong royong ini merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi saat pandemi ini," ujarnya.***