407 Anak di Semarang Yatim Piatu Akibat Covid-19, Zubairi: Ini yang Saya Maksud Kematian Bukan Sekadar Angka

- 14 Agustus 2021, 12:40 WIB
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof.  Zubairi Djoerban.
Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof. Zubairi Djoerban. /Instagram @profesorzubairi

PR DEPOK – Pemerintah Kota Semarang mencatat 407 anak di Ibu Kota Jawa Tengah ini kehilangan orang tuanya yang meninggal dunia akibat Covid-19 sehingga menjadi yatim piatu.

"Dari data yang diverifikasi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak ada 407 anak yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19," kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Sabtu, 14 Agustus 2021.

Berdasarkan data itu, kata dia, Pemerintah Kota Semarang selanjutnya bergerak untuk memberikan pendampingan dan bantuan bagi 407 anak yang kini menjadi yatim piatu tersebut.

Baca Juga: Jokowi Sambut Atlet Olimpiade Tokyo 2020 di Istana Negara, Berikan Bonus hingga Miliaran Rupiah

Wali Kota Semarang itu berkomitmen untuk menuntaskan pendidikan setiap anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi Covid-19 ini.

"Jangkauan perjalanan hidup anak-anak ini masih panjang, sehingga dibutuhkan dukungan dari dunia pendidikan," tuturnya.

Kabar ini pun kemudian ditanggapi oleh Ketua Satuan Penanganan (Satgas) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Covid-19 Prof. Zubairi Djoerban melalui akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi.

Baca Juga: Sinopsis Film Collide: Misi Nicholas Hoult Mendapatkan Uang untuk Operasi Pacarnya

Zubairi mengatakan bahwa yang kerap ia maksud kematian bukan sekadar angka adalah hal seperti ini, yakni banyak anak yang ditinggalkan oleh orangtuanya.

Ini yang saya maksud kematian itu bukan sekadar angka. Banyak anak-anak tak berdosa yang kini jadi yatim piatu. Mereka adalah korban tersembunyi dari pandemi Covid-19. Sebaiknya ada program kesejahteraan dan pengasuhan untuk mereka di tiap -tiap daerah,” katanya.

Cuitan Prof. Zubairi Djoerban.
Cuitan Prof. Zubairi Djoerban. Twitter @ProfesorZubairi

Sebagai informasi, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi akan mengupayakan 407 anak yatim piatu di wilayahnya itu yang saat ini menempuh pendidikan di sekolah swasta, agar bisa dipindahkan ke sekolah negeri

Meski demikian, lanjut dia, jika anak-anak tersebut tetap nyaman bersekolah di sekolah swasta, maka akan diupayakan untuk memperoleh beasiswa dari dinas pendidikan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Bahwa Burger KFC Mengandung Babi, Simak Faktanya

Dia mengatakan dalam mengupayakan bantuan pendidikan bagi anak yang kehilangan orang tuanya tersebut, pemerintah kota juga menggandeng dunia usaha.

Hendi menyebut para pengusaha siap memberi bantuan untuk mendukung separuh dari anak-anak yang sedang bermasalah tersebut.

"Konsep gotong royong ini merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi saat pandemi ini," ujarnya.***

Editor: Sitiana Nurhasanah

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah