Beberkan Nama-nama yang Menyebutnya Tak Punya Kontribusi, Natalius Pigai: Karya Nyata, Bappenas Pernah Plagiat

- 15 Agustus 2021, 12:55 WIB
Aktivis HAM, Natalius Pigai.
Aktivis HAM, Natalius Pigai. /Dhoni Setiawan/Antara

PR DEPOK – Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai angkat bicara usai mendengar sejumlah pihak memojokkannya.

Aktivis HAM itu menyebutkan bahwa ada kalangan yang mengatakan bahwa dia tidak sama sekali memiliki peran bagi bangsa.

“Sekali2 boleh dong sy ganggu Otak & cara pandang,” kata Pigai dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @NataliusPigai2.

Baca Juga: Zikri Daulay Sebut Henny Rahman Telah Lama Dekat dengan Alvin Faiz, Sebelum Bercerai dengan Larissa Chou?

Natalius Pigai menyebut beberapa nama salah satunya Presiden Jokowi.

Selain itu dia juga menyebut nama Menteri Koordinator Maratim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Aktivis HAM itu pun menyebut pula mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dan nama lainnya seperti Deni Siregar, Ade Armando, dan para buzzer tikus.

Baca Juga: Cara Mencairkan Dana BLT Anak Sekolah Agustus 2021, Hanya Perlu Bawa 2 Kartu Ini

Jokowi, Luhut, Ferdinan Deni, Armando & Buzer tikus,” ujar Natalius Pigai.

Dia mengatakaan bahwa orang-orang tersebut sering memojokkan dirinya dan menyebutnya tidak memiliki kontribusi.

Yg suka serang sy tidak punya kontribusi,” katanya.

Soal intimidasi yang diberikan, Natalius Pigai mengatakan bahwa ia tidak pernah memberikan balasan.

Saya tidak pernah balas kalian,” tutur Natalius Pigai.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Hilang Saat Perahu yang Ditumpangi Tenggelam di Teluk Bangladesh

Aktivi HAM itu mengatakan bahwa ada karya nyata yang ia buat. Natalius Pigai lalu mengunggah beberapa buku yang ia buat.

Natalius Pigai mengatakan bahwa Bappenas RI pun pernah melakukan plagiasi atas karya yang dibuatnya itu.

Cuitan Natalius Pigai.
Cuitan Natalius Pigai. Twitter @NataliusPigai2

“Karya Nyata. Bappenas pernah plagiat,” kata Natalius Pigai.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Singgung BPIP: Mesntinya Menyatukan Bukan Buat Kontoversi

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa karya-karyanya dipakai sebagai rujukan di kampus-kampus besar di Indonesia.

Dipakai Universitas2 Besar, ada yg jadi referensi disertasi & S2,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah