Network
"Kalau belum tahu kan harusnya bertanya. Nah kalau bertanya, BPIP salah kalau meminta santri menulis artikel. Ya harusnya datang kemana? Ya tanyakan kepada ulama," ucapnya menjelaskan.
Pihak yang menurut Ustaz Adi Hidayat bisa dijadikan tempat untuk bertanya adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), selaku pihak yang berwenang memberikan fatwa.
Dia juga menuturkan, bila MUI sudah memberikan jawaban terkait masalah tersebut, nantinya BPIP bisa mensosialisasikannya.
Namun apabila tujuannya hanya sekadar mengklasifikasikan dari ragam pemahaman keislaman dari masyarakat, menurutnya BPIP tidak perlu meng-generalisasi dengan membuat tema yang umum.
Baca Juga: Kabinet Muhyiddin Yassin Kabarnya Telah Ajukan Surat Pengunduran Diri ke Raja
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat juga menyampaikan saran jika jawaban dari ragam pemahaman masyarakat berbeda dengan yang dipahami BPIP.
Dia menjelaskan bahwa BPIP bisa mengajak komunitas kecil atau pihak tersebut untuk berdialog dan memberikan edukasi dengan baik.
"Kalau misalnya ada sudut pandang tertentu dari sebagian kecil komunitas Muslim, yang memandang misalnya bahwa 'hormat terhadap bendera itu tidak diperlukan' misalnya," tutur dia.
"Tinggal diidentifikasi saja, diedukasi atau diadakan dialog. Itu lebih pas, lebih sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan," ujar ulama berusia 36 tahun tersebut menambahkan.
