PR DEPOK – Aktivis sosial, Geisz Chalifah menanggapi rencana anggota DPRD DKI Jakarta yang akan menggunakan hak interpelasi terkait program Formula E di ibu kota tahun 2022.
Sebelumnya, pengajuan hak interpelasi dinilai sebagai itikad baik dari anggota DPRD guna mempertanyakan secara objektif program Formula E.
Sebagaimana diberitakan, program Formula E tersebut menelan anggaran triliunan rupiah dan menjadi polemik.
Geisz Chalifah melalui akun Twitter-nya @GeiszChalifah, memberikan pandangan sekaligus kritikannya terhadap para anggota DPRD DKI Jakarta.
Pertama-pertama, Geisz Chalifah menyinggung Kampung Akuarium di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Sebagai informasi, Kampung Akuarium digusur Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2016 lalu.
Menurut Geisz Chalifah, warga Kampung Akuarium tinggal di tenda pengungsian selama bertahun-tahun.
“Akuarium digusur warga ber-tahun2 tinggal di tenda pengungsian,” kata Geisz Chalifah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 21 Agustus 2021.
Namun kini, lanjut dia, Gubernur Anies Baswedan kembali membangun rumah serta harkat dan martabat warga Kampung Akuarium.
“Gubernur dtg membangun kembali bukan hanya rumah tapi harkat & martabat mrk,” tutur Geisz Chalifah menambahkan.
Dengan demikian, dia merasa heran dengan sikap DPRD DKI Jakarta yang hendak mengajukan hak interpelasi terkait Formula E.
Baca Juga: Tembok Sepanjang 40 Kilometer di Perbatasan Yunani-Turki Siap Bendung Imigran Afghanistan
“Lalu para anggota DPRD mau menginterplasi dgn alasan Formula E,” ujarnya lagi.
Geisz Chalifah lantas mempertanyakan, di mana para anggota DPRD tersebut ketika masa kepemimpinan gubernur sebelumnya.
“Waktu Gubernur sblmnya memghancurkan rumah2 rakyat mrk kemana?” kata Komisaris Ancol itu mengakhiri cuitannya.