PR DEPOK – Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas mengemukakan pendapatnya terkait hukuman yang diterima para garong uang rakyat.
Hal tersebut Taufik Damas sampaikan di tengah sejumlah pejabat yang terseret kasus korupsi dan menjadi garong uang rakyat.
Taufik Damas berpendapat pihak yang setuju memberikan hukuman mati kepada para maling uang rakyat sama dengan bersikap terlalu nafsu.
Baca Juga: Kembali Jadi Pengamen Jalanan, Tegar Septian: Sumber Pemasukan yang Lain Nggak Ada
“Yg setuju hukum mati utk koruptor, berarti nafsuan,” ujar Taufik Damas dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @TaufikDamas pada Kamis, 2 September 2021.
Di sisi lain, lanjut dia, pihak-pihak yang mendukung agar para maling uang rakyat tersebut dimiskinkan justru bersikap rasional.
“Yg setuju dimiskinkan, berarti rasional,” tutur dia menegaskan.
Pasalnya, kata Taufik Damas, bagaimanapun seorang pejabat merupakan cerminan dari masyarakat.
“Gimana pun, pejabat adalah cerminan masyarakat,” ujar Taufik Damas menjelaskan.
Lebih lanjut, anggota PWNU DKI Jakarta ini menilai bahwa biaya politik tergolong mahal, karena setelah seseorang mendapat jabatan, dia harus merawat konstituen miliknya untuk sekian lama.
“Biaya politik mahal. Setelah dapat jabatan, harus merawat konstituen sekian lama,” kata dia menjelaskan.
Maka dari itu, Taufik Damas kembali menekankan, kondisi masyarakat adalah cerminan dari para pejabat itu sendiri.
“Puyeng gak, luh? Bijimana masyarakat, begitulah pejabat,” ucap Taufik Damas mengakhiri cuitannya.