Diduga Sebar Identitas Melalui Pesan Rilis, MS Korban Perundungan di KPI Pusat Dilaporkan Balik Pelaku

- 7 September 2021, 11:03 WIB
Ilustrai perundungan.
Ilustrai perundungan. /Pixabay/Kalh/

PR DEPOK - Karyawan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang merupakan terlapor atau terduga pelaku perundungan dan pelecehan seksual dikabarkan berencana melaporkan balik korban perundungan, yang berinisial MS.

Laporan balik itu dilakukan lantaran MS diduga telah menyebarkan identitas pribadi para pelaku berupa nama lengkap melalui rilis atau pesan berantai di aplikasi perpesanan.

Kuasa Hukum terlapor berinisial RT dan EO, Tegar Putuhena menyatakan adanya identitas pribadi para terlapor atau nama jelas dalam rilisan tersebut mengakibatkan terjadinya cyber bullying terhadap terlapor, hingga keluarga mereka.

Baca Juga: Sebut Yahya Waloni Merusak Citra Islam, Ngabalin: Jangan Lagi Pakai Materai 10.000 Selesaikan Perkara Ini

Hal itulah yang dinilai keterlaluan oleh para terlapor sehingga menyebabkan mereka melaporkan balik MS ke kepolisian.

"Itu sudah keterlaluan menurut kami. Kami berpikir dan akan menimbang secara serius untuk melakukan pelaporan balik terhadap si pelapor," kata Tegar Putuhena di Polres Metro Jakarta Pusat, Senin 6 September 2021.

Kemudian, ia juga mengungkapkan ketiga terlapor lainnya sudah mempertimbangkan pelaporan tersebut dan mempelajari unsur-unsur pidananya melalui kuasa hukum masing-masing.

Baca Juga: Sinopsis Film Colombiana: Aksi Seorang Remaja Balas Dendam Atas Kematian Keluarganya

Tersebarnya rilis yang memuat identitas pribadi terlapor di sejumlah grup media pada Rabu, 1 September 2021 lalu itu bisa membuat pelapor dipidanakan karena melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

"Semua unsur-unsur pidana akan kami pelajari, misalnya pertama membuka identitas pribadi secara tanpa hak. Itu sudah melanggar UU ITE," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Selasa, 7 September 2021.

Lalu Tegar Putuhena juga menyebut unsur pidana lain yakni terjadinya cyber bullying akibat tersebar luasnya identitas terlapor.

Baca Juga: Kerap Dijodoh-jodohkan Warganet dengan Harris Vriza, Natasha Wilona: Aku Seneng-seneng aja

"Kemudian dari situ disebarluaskan, terjadi cyber bullying terhadap keluarga, foto keluarga disebarkan itu juga akan kita pertimbangkan," ujar Tegar Putuhena menambahkan.

Para terlapor akan mengajukan tindakan laporan balik terhadap MS, baik ke Kepolisian, Komnas HAM, atau lembaga lainnya.

Sementara itu, Polres Metro Jakarta mengagendakan pemanggilan terhadap lima terlapor, yang diduga sebagai pelaku perundungan dan pelecehan seksual di KPI Pusat pada Senin, 6 September 2021 kemarin.

Baca Juga: Bantah Tudingan KDRT yang Dilaporkan Dhena Devanka, Jonathan Frizzy: Saya Tak Pernah Menyakiti Siapapun

Kelima terlapor berinisial RM alias O, FP, RE alias RT, EO dan CL tersebut diketahui menjalani pemeriksaan sejak pukul 11.00 WIB di ruang unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Pusat, Kemayoran.

Terdapat setidaknya 20 pertanyaan yang diajukan penyidik kepada para terlapor untuk mendalami kasus dugaan perundungan dan pelecehan seksual di KPI pada 2015 silam.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah