AS Angkat Kaki Saat Taliban Kuasai Afghanistan, akankah Berdampak bagi Keamanan di Indonesia?

- 11 September 2021, 08:30 WIB
Abdul Ghani Baradar, (kedua dari kiri) merupakan salah satu dari empat pemimpin Taliban yang saat ini dianggap berpengaruh di Afghanistan.
Abdul Ghani Baradar, (kedua dari kiri) merupakan salah satu dari empat pemimpin Taliban yang saat ini dianggap berpengaruh di Afghanistan. /Reuters

PR DEPOK - Usai Taliban kembali berkuasa di Afghanistan, publik mulai bertanya-tanya soal kemungkinan munculnya dampak bagi keamanaan di Tanah Air.

Menjawab kekhawatiran tersebut, mantan Duta Besar (Dubes) RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Prof Makarim Wibisono menegaskan, hingga kini pengambilalihan kekuasaan tersebut belum berdampak bagi Indonesia.

Alasannya, karena Afghanistan masih mengurusi kepentingan dalam negeri terutama di bidang ekonomi dan pemerintah barunya di bawah kekuasaan Taliban.

Baca Juga: Ditanya Soal Rencana Lamaran dan Pernikahan dengan Teuku Ryan, Ria Ricis: Nanti Diundang

"Sebab Afghanistan masih sibuk dengan urusan domestiknya," tutur Makarim dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Sebelum pandemi melanda, separuh penduduk Afghanistan tercatat berada di bawah garis kemiskinan.

Kondisi tersebut diperparah oleh pandemi yang juga dirasakan Afghanistan.

Oleh karena itu, masalah kemiskinan menjadi tugas utama bagi Taliban yang kini menguasai negara dengan 38,04 juta penduduk itu.

Baca Juga: Masih Berstatus Siaga, 2 Kubah Lava Merapi Alami Tambahan Ketinggian dan Peningkatan Volume dalam Sepekan

Polemik yang tengah berkembang seputar multietnik dan afiliasi poltik di Afghanistan pun akan menjadi beban baru bagi Taliban.

Demi menciptakan pemerintahan yang stabil, Taliban dituntut mampu mengintegrasikan seluruh faksi yang ada di negara tersebut.

"Taliban didukung oleh sebagian besar etnis Pashtun. Sedangkan etnis-etnis lain memiliki afiliasi politik sendiri seperti Hazara yang mendukung faksi Syiah, Uzbek yang nasionalis, dan Tajik mendukung Islam moderat," tuturnya.

Di sisi lain, kemenangan Taliban dan angkat kakinya Amerika Serikat dari Afghanistan cukup menggegerkan dunia.

Baca Juga: Prediksi dan Susunan Skuad Manchester United Vs Newcastle United dalam Laga Premier League 2021-2022

Peristiwa tersebut mengingatkan publik pada kekalahan Amerika Serikat di Vietnam pada tahun 1970-an.

Sementara menurut Direktur Eksekutif Moya Institute, Hery Sucipto, kemenangan Taliban juga bisa memicu kekhawatiran bagi masyarakat Indonesia.

Ideologi yang keras dari kelompok Taliban dikhawatirkan bisa mengilhami kelompok-kelompok serupa yang ada di Tanah Air untuk melakukan gerakan yang sama.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x