Tak hanya itu, Rocky Gerung pun menilai bahwa gerakan tutup kuping ini merupakan bentuk disobedient atau ketidakpatuhan yang ditunjukkan tanpa ada kekerasan.
"Ini disobedient yang paling canggih tuh, karena lansung diperlihatkan ketidaksukaan tapi tidak ada kekerasan. Jadi netizen disobedient," ucap sang pengamat politik.
"Jadi akhirnya orang menemukan cara beroposisi yang nggak mungkin ada deliknya. Kan mana ada, di dalam hukum kan kalau ada orang nggak mendengar apa-apa gak boleh jadi saksi kan," kata Rocky menambahkan.
Untuk diketahui, sebelumnya Rocky Gerung ikut membuat video yang menunjukkan dirinya tengah menutup telinga dari pidato yang diduga suara Presiden Jokowi.
Baca Juga: Sekian Lama Jadi Polemik, Novel Baswedan Cs Resmi Dipecat dari KPK, Gus Umar: Wassalam
Aksi Rocky ini merupakan salah satu gerakan tutup kuping yang kini tengah marak dilakukan dan diperbincangkan di media sosial Twitter.
Bahkan, tagar #gerakantutupkuping kini tengah menempati jajaran trending di platform media sosial tersebut.***