Network
PR DEPOK - Komisaris Ancol, Geisz Chalifah, menyinggung soal sikap Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Geisz Chalifah menyebut bahwa Anies Baswedan memiliki satu kelemahan selama memimpin DKI Jakarta.
Menurut Geisz, satu-satunya kelemahan Anies adalah bahwa sang gubernur terlalu baik.
Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Online 2021 Lewat HP untuk Dapat Bantuan Mencapai Rp3,55 Juta
"(kelemahan Anies) terlalu baik. Dia sudah memarahi anak buahnya ketika penyusunan APBD 2020. Video itu nggak dikeluarin, hingga kemudian oleh PSI diramaikanlah soal aibon, soal segala macam. Itu sudah dibahas semua oleh Anies," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.
"Ketika udah ramai, baru akhirnya dikeluarkan (videonya). Saya tanya, kenapa sih? Untuk apa mengeruhkan wajah orang?" katanya melanjutkan.
Tak hanya itu, Geisz Chalifah mengatakan bahwa Anies Baswedan tidak pernah mengumumkan ke publik ketika ada pejabat atau bawahannya yang melakukan kesalahan.
Baca Juga: Menunggu Hasil Evaluasi Kartu Prakerja Gelombang 21 Berapa Lama? Ini Bocoran Waktunya
Diungkapkan Geisz, Anies akan langsung memanggil orang yang membuat salah itu dan memberikan pilihan untuk mengundurkan diri atau dipecat olehnya.
"Setiap ada pejabat yang melakukan kesalahan, nggak ada yang diumumkan ke siapapun kesalahannya. Panggil aja, 'kamu salahnya ini, kamu mundur atau saya pecat'," tuturnya.
Komisaris Ancol itupun mengungkap bahwa sudah banyak pejabat yang dipecat Anies dengan cara mengundurkan diri usai kedapatan melakukan kesalahan.
Baca Juga: Janji Angkat Hak-hak Perempuan, Taliban Ubah Kementerian Urusan Wanita Jadi Kementerian 'Bimbingan'
"Banyak (yang dipecat), tapi dipecat dengan cara dia mengundurkan diri," kata Geisz.
"Jadi hal-hal semacam itu yang membuat kita geregetan 'nih orang baik banget sih. Dan itu kan membuat orang lain bisa memperlakukan dia semena-mena," ujarnya.
Untuk diketahui, Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 16 Oktober 2017.
Saat ini, Anies telah memimpin DKI Jakarta di tahun keempatnya dan masa jabatannya akan berakhir pada tahun 2022.***
