Soroti Cara Luhut Sikapi Pengkritik, Mardani Ali: Kritik Publik Merupakan Kontrol

- 24 September 2021, 16:20 WIB
Politisi PKS, Mardani Ali Sera.
Politisi PKS, Mardani Ali Sera. /Twitter @MardaniAliSera

PR DEPOK – Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyoroti cara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyikapi para pengkritik.

Menurut Mardani Ali dalam keterangan tertulisnya, kritik yang diberikan publik merupakan aspek dari mekanisme kontrol agar para pejabat tidak menyalahgunakan kekuasannya.

Hal ini dilontarkan Mardani Ali melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta 24 September 2021: Angga Temukan Identias Pelaku Teror, Papa Jesica Pelakunya?

Kritik publik merupakan aspek dr mekanisme kontrol agar para pejabat tdk menyalahgunakan kekuasaannya,” kata Mardani Ali dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Mardani Ali menambahkan ada sikap yang lebih baik dilakukan menghadapi pengkritik tetapi jarang diimplementasikan yaitu dengan mengadakan dialog secara langsung.

Sikap yg jarang dilakukan sprti dialog langsung dgn pengkritik bs dilakukan,” tambahnya.

Mengadakan dialog secara langsung disebut Mardani Ai bisa menjawab kritik sekaligus menjembatani adanya pandangan yang berbeda.

Bs dilakukan utk menjawab kritik sekaligus menjembatani pandangan yg berbeda,” tuturnya.

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan resmi melayangkan laporan terhadap Direktur Lokataru, Haris Azhar dan Koordinator KontraS, Fatia Maulidiyanti di Polda Metro Jaya pada Rabu, 22 September 2021.

Baca Juga: Viral 3 Anak SD Sebrangi Sungai Naik Kotak Styrofoam, Sindiran Said Didu: Hasil Pembangunan Infrastruktur

Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti dengan dugaan fitnah dan penyebaran berita bohong.

Laporan yang dilayangkan Luhut Binsar Pandjaitan sudah tercatat dengan nomor STTLP/B/4702/IX/2021/SPKT POLDA METRO JAYA tertanggal 22 September 2021.

“Yang dilaporkan itu Haris Azhar dan Fatia,” kata Luhut Binsar Pnadjaitan dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari pmjnews.

Sebelum melayangkan laporan kepada pihak kepolisian, Luhut menuturkan bahwa pihakya sudah melakukan somasi sebanyak dua kali pada Haris dan Fatia.

Somasi ini dilayangkan sehubungan dengan tayangan YouTube dengan judul ‘Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya! Jenderal BIN Juga Ada!’.

Akan tetapi, sampai pada pembuatan laporan, baik Haris maupun Fatia sama sekali tidak mengindahkan dua somasi tersebut.

Baca Juga: Terima Lamaran Vincent Verhaag, Jessica Iskandar: Kamu Membuatku Percaya Lagi pada Cinta

“Sudah dua kali tapi enggak mau (minta maaf) jadi saya harus mempertahankan nama baik saya, anak dan cucu saya. Saya kira ini sudah keterlaluan, sekarang kita ambil jalur hukum mereka saya pidanakan dan perdatakan,” jelas Luhut.

Luhut kemudian mengatakan bahwa tudingan yang dialamatkan Haris Azhar dan Fatia padanya sehubungan dengan tayangan YouTube tersebut adalah tidak valid dan keduanya disebut tidak mempunyai bukti yang sah.

“Saya sudah meminta bukti, namun tidak ada. Dia bilang research tidak ada, jadi saya kira ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua. Saya menunjukkan kepada publik supaya manusia-manusia itu yang merasa menjadi publik figur menahan diri untuk memberikan statement tidak bertanggung jawab,” terangnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: PMJ News Twitter @MardaniAliSera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah