Adanya potensi besar tersebut, membuat Yusuf menilai wajar jika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ingin menjadikan PeduliLindungi sebagai alat pembayaran digital.
Akan tetapi, Yusuf juga menyarankan pemerintah agar terlebih dahulu untuk membenahi masalah keamanan data di aplikasi PeduliLindungi.
Menurutnya, data masyarakat Indonesia selama satu tahun terakhir telah berhasil diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, termasuk di aplikasi PeduliLindungi.
"Ada beberapa kelompok masyarakat yang belum memahami secara utuh terkait pembayaran non-cash dan risiko yang ada di apa di baliknya. Jadi, menurut saya memang risiko dan masalah keamanan data ini masih harus dibenahi terlebih dahulu," kata Yusuf.
Sementara itu, Yusuf menyatakan bahwa penggunaan aplikasi PeduliLindungi sebagai alat pembayaran digital, tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
Menurut Yusuf masyarakat akan lebih terdorong untuk melakukan vaksinasi jika diberikan insentif. Ia pun menyarankan pemerintah agar lebih menggencarkan sosialisasi vaksinasi Covid-19 dan memastikan distribusi vaksin, hingga ke pelosok daerah.
"Memang agak sedikit ya hubungannya antara memasukkan layanan pembayaran digital dengan minat vaksinasi masyarakat. Yang tidak kalah penting bagaimana distribusi vaksin karena bisa saja kesediaan masyarakat untuk vaksinasi itu tinggi tapi terganjal distribusi," kata Yusuf.
Baca Juga: Sinopsis Amanah Wali 5 Minggu, 26 September 2021: Apoy Lumpuhkan Lee, Faank Patah Hati Lagi?