Tes akan dilakukan terhadap siswa yang kontak erat dari yang terbukti positif dan semuanya akan dikarantina di rumah.
Bagi sekolah yang tingkat positif 1-5 persen, maka intervensi akan dilakukan dalam bentuk tes terhadap semua anggota rombongan belajar dan mereka akan menjalani karantina di rumah.
Ia menjelaskan, bahwa pembelajaran tatap muka sendiri tetap berjalan untuk anggota kelas yang tidak terpapar.
"Tapi kalau yang di atas lima persen, kita tesnya seluruh sekolah karena ada kemungkinan menyebar. Sekolahnya kita rubah dulu menjadi online, menjadi daring dulu selama 14 hari," kata Menkes Budi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Menkes Budi menjelaskan bahwa langkah tersebut untuk memastikan surveilans dilakukan di level paling kecil dan jika terbukti ada penularan masif maka hanya sekolah tersebut yang akan ditutup.
Ia melanjutkan bahwa sekolah dengan protokol kesehatan (prokes) yang baik akan tetap melakukan pembelajaran tatap muka.***