Indonesia 'Diam-diam' Berutang 245,3 Triliun ke China, Ossy Dermawan: Biasanya karena Kepepet...

- 16 Oktober 2021, 07:04 WIB
Ossy Dermawan mengomentari utang diam-diam Indonesia ke China yang mencapai Rp245,3 miliar
Ossy Dermawan mengomentari utang diam-diam Indonesia ke China yang mencapai Rp245,3 miliar /Twitter @OssyDermawan

PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Ossy Dermawan, mengomentari soal Indonesia yang diam-diam memiliki utang sebesar Rp245,3 triliun ke China.

Ossy Dermawan menyoroti keputusan Indonesia untuk berutang ke China secara 'diam-diam'.

Menurut Ossy Dermawan, utang yang dilakukan secara diam-diam biasanya dikarenakan kepepet.

Baca Juga: Ramalan Cinta 6 Zodiak Sabtu, 16 Oktober 2021: Libra, Ada Orang Ketiga dalam Hubungan Anda

"Kalau ngutangnya diam-diam, biasanya karena kepepet...," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @OssyDermawan.

Cuitan Ossy Dermawan.
Cuitan Ossy Dermawan. Tangkap layar Twitter @OssyDermawan

Diberitakan sebelumnya, Indonesia dikabarkan memiliki utang tersembunyi yang jumlahnya mencapai 17,28 miliar dollar AS atau setara Rp245,3 triliun.

Utang tersembunyi RI ini disampaikan oleh AidData, yang merupakan lembaga riset internasional.

Baca Juga: Kandaskan Malaysia 3-0, Indonesia Melaju ke Babak Semifinal Piala Thomas 2021

Lembaga tersebut mencatat utang tersembunyi RI ke China melalui laporan "Banking on the Belt and Road: Insight from a new global dataset of 13.427 Chinese Development Projects.

Dalam laporan tersebut, dijelaskan bahwa terdapat 13.427 proyek di 165 negara di seluruh dunia.

Jumlah utang kolektif sejumlah negara kepada China mencapai angka 385 miliar dollar AS.

Baca Juga: Cara Cepat Cek Sertifikat Vaksin Covid-19 via Aplikasi PeduliLindungi

Sementara itu, tercatat dalam laporan yang sama bahwa Indonesia mendapat pinjaman dari China sebesar 4,42 miliar dolar AS melalui skema official development assistance atau ODA.

Tak hanya itu, China juga memberikan pinjaman kepada Indonesia sebesar 29,96 miliar dollar AS melalui skema official flows atau OOF.

Menanggapi hal ini, Stafsus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo, menjelaskan bahwa utang tersebut disebut hidden debt.

Baca Juga: Kakek Suhud Berhusnudzon dan Maklumi Sikap Baim Wong Sebelumnya: Mungkin Capek, Apalagi Paula Mau Melahirkan

Utang tersembunyi ini merupakan utang non pemerintah, tetapi tetap bisa berisiko terhadap pemerintah jika terjadi wanprestasi.

"Saya klarifikasi sejak awal. Hidden debt versi AidData tak dimaksudkan sebagai utang yang tak dilaporkan atau disembunyikan. Jadi di titik ini kita sepakat, ini bukan isu transparansi," katanya dalam keterangan tertulis.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah