Ataturk Tokoh Sekuler Turki Diusulkan Sebagai Nama Jalan di Jakarta, Hilmi: Mohon Hargai Perasaan Umat Islam

- 17 Oktober 2021, 15:20 WIB
Ustaz Hilmi Firdausi menolak usulan penggunaan nama Kemal Ataturk sebagai nama jalan.
Ustaz Hilmi Firdausi menolak usulan penggunaan nama Kemal Ataturk sebagai nama jalan. /Instagram/@hilmi28

PR DEPOK – Aktivis Dakwah Hilmi Firdausi turut memberikan komentar atas adanya rencana pergantian nama jalan di salah satu kawasan di Jakarta dengan menggunakan nama tokoh sekuler asal Turki yakni Ataturk.

Seperti diketahui, saat ini beredar berita Duta Besar RI di Ankara, Muhammad Iqbal berucap bahwa akan ada pergantian nama di salah satu jalan di Menteng dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk.

Komentar tersebut Hilmi Firdausi sampaikan melalui cuitan akun Twitter miliknya.

Baca Juga: Biodata Lengkap Member Secret Number, Mulai dari Posisi dalam Grup Golongan Darah

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan akun Twitter @Hilmi28 pada 16 Oktober 2021 Hilmi Firdausi mengatakan bahwa dia menolak usulan perubahan nama jalan tersebut.

Sy menolak nama tokoh sekular ini dijadikan nama jln di jkrta,” kata Hilmi.

Aktivis Dakwah itu mengatakan bahwa sosok Mustafa Kemal Ataturk begitu amat tidak disukai kalangan umat Islam karena sifatnya.

Org ini sgt dibenci muslimin krn seorg diktator,” katanya.

Salah satu hal yang pernah dilakukan oleh Ataturk kala itu menurut Hilmi sendirin pernah mengalihfungsikan masjid menjadi museum.

Merubah masjid jd museum,” tuturnya.

Baca Juga: PDIP Nilai DKI Tak Ada Perubahan Selama 4 Tahun Anies Menjabat, Geisz: tapi JPO Kalian Pakai Buat Selfie Ya

Selain itu, Mustafa Kemal Ataturk pun sempat menutup sekolah yang berbasis keagamaan. Bahkan lebih parah lagi, dia sempat mengganti lafaz azan dan melarang muslim wanita untuk mengenakan jilbab.

Menutup skolah2 agama, mengganti adzan, melarang jilbab dll,” ujarnya.

Atas usulan nama tersebut, Hilmi Firdausi sangat menyangkan lantaran menurutnya masih banyak tokoh yang bisa diusulkan ketimbang Ataturk.

Tdk adakah tokoh lain?,” ujar Hilmi.

Dia pun meminta dengan sangat kepada pemerintah agar dapat menghargai perasaan umat Islam.

Mhn hargai perasaan ummat Islam,” katanya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter @Hilmi28


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x