Karena sesuai tata krama diplomatik, Indonesia akan memberikan nama jalan di Jakarta dengan nama jalan Bapak Bangsa Turki.
Dimana pemerintah Turki sendiri yang akan menentukan nama jalannya nanti.
Nama yang tercetus adalah Mustafa Kemal Ataturk.
Sementara itu, Mustafa Kemal Ataturk sendiri dikenal seorang penggagas Turki Modern yang memisahkan perihal agama dan negara.
Lalu mengenai pembatasan hijab, pengubahan status masjid Hagia Sophia menjadi sebuah museum.
Baca Juga: La Nina Tingkatkan Curah Hujan 20 hingga 70 Persen, BMKG Imbau Warga Jawa Barat Lebih Waspada
Dan yang paling tak lazim adalah penggantian azan dengan bahasa Turki.
Itulah alasan mengapa Mustafa Kemal Ataturk dianggap tidak layak dijadikan nama sebuah jalan, terutama di DKI Jakarta.
Karena kebijakannya yang dianggap tidak sesuai dengan kalangan umat Islam, diduga bisa memicu dan mengundang keresahan bagi kalangan umat Islam di Indonesia sendiri.***