PR DEPOK - Mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah baru-baru ini menanggapi cuitan politisi Gerindra, Fadli Zon terkait usulan nama jalan di DKI Jakarta.
Fahri Hamzah tampak heran dengan Fadli Zon yang menyarankan nama Muhammad Al Fatih dibandingkan dengan Mustafa Kemal Ataturk sebagai nama jalan di DKI Jakarta.
Seolah hendak memastikan, Fahri Hamzah mempertanyakan kembali tokoh Muhammad Al Fatih yang disejejerkan dengan tokoh Soekarno.
Mengingat sebelumnya, tokoh Mustafa Kemal Ataturk dipilih sebagai nama jalan sebagai bentuk penghormatan untuk pemerintah Turki, yang juga memberi nama jalan di Ankara dengan "Ahmet Soekarno".
"Bro, Bener ini Alfatih mau disejejerin sama Soekarno? Tukerannya kan itu?," kata Fahri Hamzah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Fahrihamzah pada Kamis, 21 Oktober 2021.
Kemudian Fahri Hamzah pun berpendapat bahwa tidak pas apabila tokoh Muhammad Al Fatih disandingkan dengan tokoh Soekarno.
Menurutnya, Muhammad Al Fatih akan pas jika disandingkan dengan tokoh Indonesia yang Islam juga seperti Wali Songo.
"Kalau ane lihat gak pas bro. Jalan alfatih di jakarta vs jalan walisongo di ankara pas lah," ucapnya.
Tak hanya itu, Fahri Hamzah juga menyarankan agar Fadli Zon menyampaikan hal tersebut kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Ngomong ke gubernur sohib lu tu," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut menambahkan.
Terlepas dari pro dan kotra penamaan jalan Mustafa Kemal Ataturk, Fahri Hamzah menjelaskan bahwa founding father Turki tersebut juga kini dihormati oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Sebab menurutnya, Mustafa Kemal Ataturk telah dinilai sebagai Bapak Turki Modern yang sejajar dengan Soekarno, apabila di Indonesia.
"Erdogan menghormati Attaturk sebagai Bapak Turki Moderen sebagaimana Soekarno bagi Indonesia," tutur Fahri Hamzah dalam cuitan yang berbeda.
Dengan posisi tersebut menurutnya, Mustafa Kemal Ataturk sudah diterima sebagai hall of fame dari bangsa Turki sendiri seperti halnya Soekarno.
Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 21 Oktober 2021: Keceplosan Elsa Soal Rendy Buat Aldebaran dan Andin Syok
Maka dari itu, ia mengungkapkan Mustafa Kemal Ataturk dijadikan nama jalan sebagai bentuk keakraban Indonesia dengan Turki.
"Attaturk telah diterima dalam hall of fame bangsa Turki dgn segala kurang lebih seperti Sukarno dgn segala kurang lebih. Ia adalah nama yg dipakai untuk keakraban dua negara. Itu saja!," ucapnya menjelaskan.
Seperti diketahui sebelumnya, belakangan ini tersiar kabar adanya rencana penggantian nama jalan di DKI Jakarta dengan menggunakan nama tokoh sekularisme Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Tokoh tersebut dipilih usai sebelumnya pemerintah Turki juga memberikan nama Ahmet Soekarno menjadi nama jalan di Ankara.
Pemilihan nama Mustafa Kemal Ataturk itu sontak menuai perdebatan di tengah publik lantaran jejak sejarah yang kelam dalam Islam.
Mustafa Kemal Ataturk pada awal kekuasaannya diketahui pernah menghilangkan tradisi dan jejak Islam di Turki, dengan mengubah bahasa Azan hingga melarang penggunaan jilbab bagi perempuan.
Oleh sebab itu, berbagai pihak memprotes pemilihan Mustafa Kemal Ataturk sebagai nama jalan di Jakarta, tak terkecuali Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra ini justru menyarankan tokoh lain dari Turki yang lebih pas dijadikan nama jalan, yakni Fatih Sultan Mehmet II atau dikenal dengan Muhammad Al Fatih.
Fatih Sultan Mehmet II merupakan tokoh besar Islam yang berhasil menaklukan konstatinopel atau Turki dari cengkraman kekuasaan Bizantium.
"Sy usul namanya Jalan Fatih Sultan Mehmet II," kata Fadli Zon menjawab kabar penamaan jalan di DKI Jakarta.***