Pemerintah Indonesia Sering Minta Google Hapus Konten, dr. Eva: Ternyata Baperan Sudah Mulai dari Puncaknya

- 23 Oktober 2021, 07:00 WIB
dr. Eva mengomentari soal laporan Google yang menunjukkan Indonesia paling banyak meminta konten dihapus.
dr. Eva mengomentari soal laporan Google yang menunjukkan Indonesia paling banyak meminta konten dihapus. /gulfbusiness.com

PR DEPOK - Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu, dr. Eva Sri Diana Chaniago, turut menanggapi soal laporan Google yang menyebut Pemerintah Indonesia sering meminta menghapus konten.

dr. Eva menyoroti laporan transparansi Google yang menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia menduduki peringkat pertama dengan jumlah konten yang paling banyak diminta untuk dihapus.

Mengetahui laporan yang dikeluarkan Google ini, dr. Eva menilai bahwa Pemerintah Indonesia bersikap "baperan" atau bawa perasaan mulai dari puncaknya.

Baca Juga: Muncul Pertanyaan 'Kapan Jokowi Lengser', Ali Syarief: Buzzer Balas 'Prestasi Presiden Mendunia', Ini Lucu ya

"Ternyata Baperan itu sudah mulai dari puncaknya, bukan Prof linglung aja yg baperan ya Bang @YanHarahap. Padahal Dilan harusnya bisa menanggungnya. Eh malah baper juga," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @__Sridiana_3va.

Cuitan dr Eva.
Cuitan dr Eva. Tangkap layar Twitter @__Sridiana_3va

Cuitan ini merupakan balasan terhadap cuitan yang ditulis oleh Yan Harahap.

Sebelumnya, politikus Partai Demokrat itu juga menyinggung soal laporan Google yang menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia sering meminta penghapusan konten.

Baca Juga: Beredar Kabar Jokowi Kabur ke Kalimantan Saat Didemo BEM SI, Ferdinand: Sudah Benar dalam Mengambil Sikap

"Pantesan," demikian cuitan singkat yang dilontarkan oleh Yan Harahap.

Pihak Google sendiri telah mengeluarkan laporan transparansi yang berkaitan dengan permintaan penghapusan konten dari berbagai negara.

Diakui Google, terdapat tren kenaikan permintaan penghapusan konten secara keseluruhan.

Baca Juga: Gerindra Kembali Usung Prabowo Sebagai Capres 2024, Ferdinand: Semakin Dekat Kembali ke Koalisi 2019

Dari segi jumlah konten yang ingin dihapus, Indonesia menempati urutan pertama dengan jumlah konten yang diminta dihapus Google mencapai lebih dari 500.000 URL.

Disampaikan Google, permintaan penghapusan konten ini datang dari Kominfo dengan didasarkan pada Undang-Undang ITE Nomor 19 Tahun 2016.

"Kami menerima permintaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menghapus lebih dari 500.000 URL dari Google Penelusuran di Indonesia, dengan mengutip UU ITE No. 19 Tahun 2016. Isi URL tersebut terkait dengan perjudian, yang ilegal di Indonesia," kata Google.

Baca Juga: Arab Saudi Pesta Besar-besaran Datangkan Pitbull, Gus Umar: di Bulan Maulid Nabi, Pangeran MBS Bikin Usap Dada

Dari 500.000 URL ini, pihak Google telah menghapus sekitar 20.000 URL yang diminta Indonesia, dan masih meninjau konten yang tersisa.

"Kami menghapus 20.108 URL dari hasil Google Penelusuran di Indonesia. URL yang tersisa saat ini sedang ditinjau," ujarnya.

Sementara itu, jika dilihat dari jumlah permintaan penghapusan konten yang diajukan, Indonesia menduduki peringkat ke-10.

Baca Juga: Google Sebut Pemerintah Indonesia Sering Minta Hapus Konten, Yan Harahap: Pantesan

Selama periode Januari hingga Juni 2021, Indonesia mengajukan sebanyak 362 permintaan penghapusan konten ke Google.***

Editor: Annisa.Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x