PR DEPOK – Perusahaan raksasa teknologi Google mengambil keputusan untuk mengunci sejumlah akun email milik para pejabat Afghanistan yang tengah berupaya diakses Taliban.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail, pihak Google pada Jumat, 3 September 2021 menyebut bahwa penguncian akun email pejabat Afghanistan hanya bersifat sementara setelah beberapa waktu memantau situasi negara tersebut yang sudah dikuasai Taliban.
Akan tetapi, Google sejauh ini tidak menjelaskan berapa banyak akun email pejabat Afghanistan yang dikunci agar tidak bisa diakses Taliban.
Baca Juga: Buntut Kebocoran Data Pribadi Presiden Jokowi, DPR Tagih Janji Menkominfo Soal RUU PDP
Untuk diketahui, Google mengunci sejumlah akun email pejabat Afghanistan karena mengkhawatirkan Taliban akan menggunakan data dan file resmi yang tertinggal selama penarikan turbulen AS dari negara itu untuk mengidentifikasi dan melacak sekutu Barat yang masih berada di Afghanistan.
Pasalnya, berdasarkan laporan intelijen, mereka memperingatkan bahwa militan memburu orang-orang yang bekerja untuk pasukan NATO atau Pemerintah Afghanistan sebelumnya dan membalas dendam kepada mereka dalam aksi 'eksekusi dari rumah ke rumah'.
Untuk diketahui, ada sekitar 24 badan Pemerintah Afghanistan menggunakan server Google untuk menangani email resmi, termasuk kementerian keuangan, industri, pendidikan tinggi, dan pertambangan.
Bahkan, kantor protokol kepresidenan Afghanistan juga menggunakan Google, seperti yang dilakukan beberapa badan pemerintah daerah.
Baca Juga: Sosok yang Diduga Pemasok Sabu Coki Pardede Ditangkap di Karawaci dengan Barang Bukti Berikut